Pasang Iklan Berbayar Disini

Pasang Iklan Berbayar Disini

Koperasi Merah Putih Diluncurkan di Sumsel, Gubernur Herman Deru: Jadi Garda Depan Ekonomi Rakyat

 


Baturaja Radio.com - Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), H. Herman Deru, menghadiri peluncuran dan dialog percepatan pembentukan Koperasi Merah Putih desa/kelurahan se-Sumsel di Palembang Sport City Center (PSCC), Palembang, Selasa (27/5/2025). Ia didampingi oleh Wakil Gubernur Cik Ujang dan sejumlah pejabat tinggi negara.

Kegiatan ini diprakarsai oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Zulkifli Hasan, bersama Menteri Koperasi dan UKM, Budi Arie Setiadi, Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan Laksamana Madya (Purn) Didit Herdiawan Ashaf, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya, serta Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi.

Dalam sambutannya, Gubernur Herman Deru menyebut pembentukan Koperasi Merah Putih sebagai langkah strategis untuk mendorong pemerataan ekonomi hingga ke desa-desa.

Ia menekankan pentingnya peran kepala desa atau lurah sebagai pengawas koperasi, terutama jika berasal dari putra daerah.

“Sumsel sangat siap menjalankan misi besar ini agar perputaran ekonomi tidak hanya terjadi di kota, tetapi juga merata hingga ke desa. Saya sepakat jika kepala desa menjadi ketua badan pengawas koperasi,” tegas Deru.

Deru juga menyampaikan bahwa koperasi ini akan menjadi garda terdepan dalam pembangunan ekonomi kerakyatan, sesuai dengan cita-cita menjadikan koperasi sebagai soko guru perekonomian nasional.

Dalam laporannya, Gubernur menyebutkan bahwa dari total 3.258 desa dan kelurahan di Sumsel, sebanyak 2.965 atau sekitar 91% telah melaksanakan musyawarah desa khusus (musdessus), dan 1.822 desa telah membentuk koperasi.

Sejumlah daerah bahkan sudah mencapai 100% pembentukan koperasi, seperti PALI, Musi Rawas, Ogan Ilir, OKI, Palembang, Muratara, Musi Banyuasin, OKU Timur, Lubuklinggau, Prabumulih, dan Muara Enim.

Namun, masih ada beberapa wilayah yang belum mencapai target, seperti Kabupaten Lahat (92%), Empat Lawang (90%), Banyuasin (78%), OKU Selatan (66%), serta OKU dan Pagaralam yang masing-masing baru mencapai 54%.

Lebih lanjut, Deru menegaskan pentingnya pengawasan terhadap dana koperasi sebesar Rp3 miliar per desa agar tidak disalahgunakan.

Dana tersebut akan mendanai unit usaha seperti agen elpiji, penyewaan alsintan, agen sembako, hingga simpan pinjam elektronik.

“Kepala daerah harus melakukan pengawasan ketat terhadap penggunaan dana. Ini menyangkut kepercayaan masyarakat dan keberlanjutan program,” ujar Deru.

Menko Perekonomian Zulkifli Hasan menambahkan bahwa pemerintah telah mengalokasikan dana besar untuk mendukung koperasi, yaitu Rp250 triliun untuk Koperasi Merah Putih, Rp300 triliun untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan Rp200 triliun untuk Program Makan Bergizi Gratis.

“Koperasi Merah Putih diharapkan menjadi jawaban atas kebutuhan ekonomi desa, mulai dari pangan, pertanian, hingga layanan keuangan,” jelas Zulkifli.

Ia juga mengungkapkan bahwa beras dan jagung Indonesia saat ini mengalami surplus, sehingga koperasi memiliki peran penting dalam distribusi hasil pangan nasional.

Peluncuran Koperasi Merah Putih ini didukung dengan penerbitan Inpres Nomor 9 Tahun 2025 dan Kepres Nomor 9 Tahun 2025, serta pembentukan Satgas yang diketuai oleh Gubernur di tingkat provinsi.

Acara ini dihadiri oleh para kepala daerah se-Sumsel, Forkopimda, camat, lurah, dan kepala desa yang berkomitmen mewujudkan kemandirian ekonomi berbasis desa melalui koperasi.

https://palpos.bacakoran.co/read/28713/koperasi-merah-putih-diluncurkan-di-sumsel-gubernur-herman-deru-jadi-garda-depan-ekonomi-rakyat



Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.