Pasang Iklan Berbayar Disini

Pasang Iklan Berbayar Disini

Heboh NASA Sebut 2025 akan Terjadi Kiamat Internet karena Badai Matahari, Pernah Terjadi pada 1859


Baturajaradio.com --
Baru-baru ini
 NASA memperingatkan adanya potensi gangguan internet selama berbulan-bulan pada 2025 yang mereka sebut dengan "kiamat internet".

Gangguan internet ini adalah akibat dari badai Matahari, dikutip dari USA Today.


Menurut NASA, selama siklus 11 tahunan, Matahari akan menjadi lebih aktif sekitar pertengahan periode ini dan secara bertahap menjadi tenang setelahnya.


Saat Matahari menjadi lebih aktif, badai Matahari menjadi lebih parah dan kuat.


NASA menjelaskan, angin surya diciptakan oleh ekspansi luar partikel bermuatan korona Matahari di atmosfer terluar.


Meskipun jauh lebih padat daripada angin di Bumi, tetapi angin Matahari jauh lebih cepat, yakni 1-2 juta mil per jam.


Karena angin yang dihasilkan badai berada di dekat Matahari, dampak atmosfer berpotensi dirasakan di Bumi.


Suar matahari dan pelepasan massa koronal mendorong badai yang melepaskan partikel Matahari dan radiasi


elektromagnetik ke Bumi.


Ketika frekuensi lontaran massa koronal meningkat pada puncak siklus 11 tahunannya, maka akan terjadi aktivitas elektromagnetik di puncak Matahari.


Kondisi ini membuat peningkatan risiko gangguan di Bumi, seperti badai geometris yang dapat menghambat sinyal satelit, komuniasi radio, internet, dan jaringan listrik.

Menurut para ahli, peristiwa ini sangat langka dan belum pernah terjadi di era digital.


===

Dampak Carrington Event


Dikutip dari Washington Post, badai Matahari yang dikenal sebagai Carrington Event pada 1859 pernah menyebabkan beberapa kerusakan.


Badai Matahari kala itu memicu kebakaran di stasiun telegraf, sehingga pengiriman persan terkendala selama beberapa waktu.


Badai juga membuat cahaya utara turun ke garis lintang serendah Jamaika.

Selain itu, badai Matahari pada 1989 juga melumpuhkan jaringan listrik Quebec selama berjam-jam.


Selama 12 jam, jutaan penduduk Kanada hidup dalam kegelapan hingga sekolah dan pusat bisnis pun ditutup.


"Kami tidak pernah mengalami salah satu kejadian kasus ekstrem, dan kami tidak tahu bagaimana infrastruktur kami akan menanggapinya," kata seorang profesor ilmu komputer di University of California, Sangeetha Abdu Jyothi.


"Pengujian kegagalan kami bahkan tidak menyertakan skenario seperti itu," sambungnya.


Menurutnya, badai Matahari yang parah kemungkinan akan memengaruhi infrastruktur berskala besar seperti kabel komunikasi bawah laut, yang dapat mengganggu konektivitas jarak jauh.


Garis lintang utara juga sangat rentan terhadap badai Matahari.

Ini merupakan tempat banyak infrastruktur internet terkonsentrasi.


"Ini sama sekali tidak diperhitungkan dalam penyebaran infrastruktur kami hari ini," ujarnya.


Kendati demikian, ilmuwan di NASA sedang berusaha untuk mencegah bencana itu dengan peluncuran sebuah penyelidikan bertahun-tahun yang lalu.


Penyelidikan ini memungkinkan mereka untuk mempelajari dan mempersiapkan bagaimana badai Matahari dapat memengaruhi infrastruktur planet.


Sumber Artikel::  https://palembang.tribunnews.com/2023/07/04/heboh-nasa-sebut-2025-akan-terjadi-kiamat-internet-karena-badai-matahari-pernah-terjadi-pada-1859?page=2.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.