Pasang Iklan Berbayar Disini

Pasang Iklan Berbayar Disini

Demi Kelancaran Ibadah, PPIH Dampingi Jemaah Haji Indonesia yang Sakit


Baturajaradio.com --
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) akan memberi layanan bimbingan ibadah serta pendampingan bagi jemaah haji Indonesia yang sakit.

Pendampingan ini berlaku bagi jemaah sakit yang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) maupun di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) di Makkah dan Madinah, dilansir dari situs resmi Kemenag.

Hal tersebut telah disampaikan oleh juru bicara PPIH Pusat, Akhmad Fauzin, melalui keterangan persnya di Media Center Haji (MCH) Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta.

Menurut Fauzin, pendampingan yang dilakukan oleh petugas bimbingan ibadah untuk jemaah sakit di KKHI dan RSAS, di antaranya melakukan rekam ibadah jemaah untuk memastikan kelanjutan dan ketuntasan ibadah serta melakukan pendampingan ibadah harian, khususnya sholat lima waktu.

"Selanjutnya, memberikan motivasi dan penguatan mental spiritual agar ridha, sabar dan ikhlas dalam menjalani proses pengobatan. Bertindak sebagai rohaniawan dengan membantu upaya penyembuhan melalui doa dan bacaan-bacaan kalimat thayyibah," terang Fauzin pada Selasa (6/6/2023).

"Pendampingan ini juga guna memberikan rasa nyaman dan tenang kepada jemaah sakit," imbuhnya.

Ia menyampaikan, bimbingan manasik tidak hanya dilakukan oleh Kementerian Agama di Tanah Air saja. Selama di Tanah Suci, jemaah haji juga akan mendapatkan bimbingan manasik, baik dari pembimbing ibadah kloter maupun konsultan ibadah Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.

"Panitia telah menunjuk pada konsultan ibadah dan pembimbing ibadah untuk memberikan layanan kepada jemaah haji terkait peribadatan. Konsultan dan pembimbing ibadah, selain ditempatkan di kantor Daker, lainnya ditempatkan di setiap sektor perumahan jemaah haji, termasuk sektor Masjidil Haram," jelas Fauzin.

Sebagai upaya memudahkan jemaah, Fauzin turut menyampaikan bahwa layanan konsultasi ibadah akan dilakukan secara offline dan online. Secara offline, para konsultan dan pembimbing akan bertugas memberikan layanan konsultasi ibadah di wilayah sektor masing-masing.

"Sedangkan secara online, panitia akan menyebarkan nomor telepon para konsultan ini kepada semua jemaah melalui PPIH kloter," tuturnya.

Mengacu pada data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) sampai tanggal 6 Juni 2023, jemaah dan petugas haji yang telah tiba di Madinah berjumlah 81.198 orang atau 211 kelompok terbang.

"Terdapat 3 jemaah haji yang wafat di Madinah, yaitu Kotiin Suwondo Tamsir asal kloter SOC 01, Mardi Wijono asal kloter SUB 25, dan Winaryo Sukaryo Sukadir asal kloter SOC 32," kata Fauzin.

"Satu jemaah haji yang wafat di Makkah atas nama Samsul Adib Mohamad Djafar asal kloter SUB 06. Hingga saat ini, jumlah jemaah haji yang wafat sebanyak 19 orang. Sesuai ketentuan, jemaah yang wafat akan dibadalhajikan," pungkasnya.

Sementara itu, jemaah yang diberangkatkan pada hari ini dari Madinah ke Makkah untuk menunaikan ibadah umrah berjumlah 8.788 orang atau 23 kloter.

Sumber artikel :: https://www.detik.com/hikmah/haji-dan-umrah/d-6758787/demi-kelancaran-ibadah-ppih-dampingi-jemaah-haji-indonesia-yang-sakit.





Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.