Pasang Iklan Berbayar Disini

Pasang Iklan Berbayar Disini

Update Harga Karet di OKU Sumsel, Senin 24 Oktober 2022, Turun Jadi Rp 7.200 Per Kilogram


Baturajaradio.com
- Berikut update harga karet di OKU atau Kabupaten Ogan Komering Ulu Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).

Harga karet di OKU kembali turun dari Rp 9.000 turun menjadi Rp 7.200 untuk penjualan dua mingguan.

Harga karet di OKU ini berdasarkan pantauan Sripoku.com hari Senin (24/10/2022).

Harga karet di OKU yang merupakan komoditas andalan Kabupaten Ogan Komering Ulu mengalami penurunan cukup signifikan yang mencapai 20 persen (Rp 1.800 per kg) khusus untuk karet yang ditimbang dwi mingguan.

Sampel diambil khusus untuk karet yang ditimbang dwi mingguan karena umumnya tengkulak akan mendatangi pengmpumpul karet 2 minggu sekali.

Penurunan harga karet ini dampaknya cukup berpengaruh kepada petani penyadap maupun pemilik kebun karet.

Padahal posisi di akhir pekan kemarin Sabtu (22/10/2022) harga karet untuk penjualan dua mingguan ada kenaikan menjadi Rp 9.000/kg, dibandingkan dengan harga pada minggu kedua bulan Oktober yang hanya Rp 8.000/kg.

Sedangkan untuk penjualan mingguan semula Rp 7.600 – Rp 7.900 kini turun menjadi Rp 6.800 dan untuk penjualkan yang bulanan semula Rp 10.000 – Rp 10.200 kini menjadi Rp 7.800.

Walaupun harga karet dinilai sangat rendah, namun petani karet di Kabupaten OKU tidak beralih ke usaha lain.

Banyak faktor yang harus dipertimbangkan, seperti dituturkan Rudi (50), petani karet di Kecamatan Peninjauan mengaku hingga saat ini masih akan bertahan di komoditas karet.

Alasannya karena karet sudah menjadi tanaman primadona sejak zaman nenek moyang karena diyakini komoditas andalan ini memang cocok di tanah kabupaten berjuluk Bumi Sebimbing Sekundang ini.

Leluhur secara turun temurun akan mewariskan kebun karet, selanjutnya di zaman anak cucu lebih dikembangkan kali menyesuaikan dengan kemajuan teknologi pertanian.

Ditambah lagi saprodi (saraan produksi pertanian ) yang semakin canggih tidak lagi dan sudah banyak ahli-ahli pertanian yang mengembangkan tanaman karet sehingga produski maupun kulaitasnya semakin maju.

Alasan lainnya, karena getah karet lebih gampang lebih dijual karena banyak tengkulak yang siap menampungnya.

Berbeda dengan tanaman jagung, atau sawit yang hanya akan dibeli oleh orang-orang terentu dan tidak bisa bebas kapan mau menjualnya.

Selain masalah modal itu yang menjadi pertimbangan yang paling mendasar, hanya orang pemodal kuat saja yang bisa serta merta mengganti tanaman, dan semuanya harus mulai dari nol lagi Butuh waktu lama baru bisa mneghasilkan, sementara hidup sehari-hari tidak bisa menunggu.

Sripoku.com melakukan pengecekan langsung ke para petani, di antaranya dengan Rudi (50), petani karet di kawasan Kecamatan Peninjauan.

Kemudian di kawasan Ulu yaitu Kecamatan Semidangaji dengan Ismail (49) dan di kawasan Batumarta Kecamatan Lubukraja dengan Agus Sutikno (45).

Berikut update harga karet di OKU, Kabupaten Ogan Komering Ulu Provinsi Sumatera Selatan. Pada hari Senin (43/10/202), harga karet yang merupakan komoditi andalan Kabupaten OKU :

Untuk penjualan setiap hari (harian) berkisar Rp 5.000 – Rp 6.000 per kilogram.

Untuk mingguan berkisar Rp 6.800.

Penjualan dua mingguan antara Rp 7.200 per kilogram.

Untuk penjualan bulanan berkisar Rp 7.800 per kilogram

Sumber: Sriwijaya Post

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.