Pasang Iklan Berbayar Disini

Pasang Iklan Berbayar Disini

Manfaat Daging Kambing bagi Kesehatan yang Jarang Diketahui

 


Baturaja Radio.Com Kuliner olahan daging kambing banyak disajikan ketika perayaan Hari Raya Idul Adha. Nah, jelang Hari Raya Idul Adha ini, tahukah kamu bahwa daging kambing juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan? Selain dikenal karena kelezatannya, daging kambing memang diidentikan dengan makanan yang bisa memicu kolesterol hingga darah tinggi. Tapi apakah memang benar demikian? 

 Cukup Pakai Bahan Alami Melansir laman Live Strong, daging kambing ternyata memiliki kandungan lemak dan kolesterol yang rendah daripada daging sapi. Dalam 100 gram daging kambing mengandung sekitar 109 kalori dan 20,6 gram protein. Sementara itu, kandungan lemaknya hanya mencapai dua gram saja. 

Daging kambing juga rendah kolesterol dan tidak mengandung karbohidrat. Namun perlu diingat, daging yang dimaksud ialah murni daging merah tanpa jeroan seperti usus, babat, atau otak. Sedangkan untuk mitos yang menyebutkan daging kambing sebagai pemicu tekanan darah tinggi, tidaklah sepenuhnya benar. Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr Johanes Chandrawinata, SpGK menuturkan, mitos tersebut sudah usang. Justru, kata dia, mengonsumsi satu kilogram daging kambing tidak akan mendatangkan darah tinggi. "Kambing cukup sehat asal dagingnya saja, bukan dibarengi dengan jeroan seperti babat, otak, dan usus," kata Johanes saat dihubungi Kompas.com.


Nutrisi daging kambing Selain mengandung lemak dan kolesterol yang lebih rendah, daging kambing juga mengandung zat besi bermanfaat dan potasium yang bisa berguna untuk menstabilkan jantung.
ak hanya itu, kadar natrium dalam daging kambing juga tergolong rendah sehingga bermanfaat bagi penderita gangguan tekanan darah.
Mesk begitu, dalam penelitian yang diterbitkan di Journal of Food Protection 2015 membuktikan daging kambing mengandung sejumlah patogen berbahaya bagi kesehatan. Itu sebabnya, diperlukan proses pengolahan yang tepat untuk meminimalisir risiko kesehatan saat mengonsumsi daging kambing.

 "7 Manfaat Daging Kambing bagi Kesehatan yang 
Manfaat daging kambing Daging kambing memiliki sejumlah manfaat kesehatan dengan catatan teknik pengolahannya yang harus tepat. Berikut manfaat daging kambing: 

1. Mencegah kanker Daging kambing mengandung CLA (Conjugated Linoleic Acid) atau asam lemak yang dikenal mampu mencegah kanker dan meminimalisir risiko peradangan. Selain itu, kandungan selenium dan klorin dalam daging kambing juga membantu kita untuk meminimalisir risiko terkena penyakit kronis ini. 
2. Anti inflamasi Daging kambing mengandung zat anti-inflamasi. Oleh karena itu, mengonsumsinya bisa menghambat peradangan di pembuluh darah dan menstabilkan detak jantung. 
3. Membakar lemak Daging kambing kaya akan vitamin B yang membantu tubuh membakar lemak. Selain itu, daging kambing juga rendah lemak jenuh dan tinggi protein sehingga cocok dikonsumsi saat diet. Baca juga: Mengapa Daging Mentah Tidak Boleh Dicuci? Begini Penjelasan Ahli 

4. Mencegah anemia Mengonsumsi daging kambing membantu mencegah anemia, khususnya untuk ibu hamil dan wanita menstruasi. Daging kambing juga membantu meningkatkan sirkulasi darah dan mencegah bayi cacat lahir. Baca juga: Stres Bisa Memicu Rambut Rontok, Begini Cara Mengatasinya 

5. Meningkatkan kesehatan mental Kandungan vitamin B12 dalam daging kambing membantu meredakan stres dan depresi. 

6. Mencegah stroke dan gangguan ginjal Daging kambing juga tinggi asam lemak Omega 3 namun rendah kalium dan natrium. Itu sebabnya, mengonsumsi daging kambing membantu mencegah penyakit ginjal dan stroke. 

7. Menjaga kesehatan tulang Daging kambing mengandung kadar kalsium yang tinggi yang membantu mendukung pertumbuhan tulang. Baca juga: Kreasi Olahan Daging Kambing dalam Mangkuk Itu tadi manfaat kesehatan yang terdapat pada daging kambing. Namun hal itu bukan berarti daging kambing bisa dikonsumsi sebebas-bebasnya. Tetap jaga kesehatan dengan mengonsumsi daging kambing tidak secara berlebihan. Tak masalah jika kita mengonsumsi daging kambing karena manfaatnya yang tinggi. Tapi, kita harus mengonsumsinya dalam jumlah yang wajar agar tidak menimbulkan efek samping atau risiko penyakit.(kompas.com)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.