Pasang Iklan Berbayar Disini

Pasang Iklan Berbayar Disini

Warga Keluhkan Pendangkalan Danau Lubuk Penantian Muara Enim Ikan Ditambak Banyak Mati


Baturajaradio.com - Sebagian warga Desa Panang Jaya, Kecamatan Gunung Megang, Kabupaten Muara Enim, mengeluhkan adanya pendangkalan danau lubuk penantian.

Pasalnya, semenjak beroperasinya beberapa perusahaan diwilayah tersebut diduga telah membuat pendangkalan sehingga warga kesulitan untuk memanfaatkan air karena selain debitnya kecil juga sudah kotor.

“Dahulu, tambak ikan disini berjumlah puluhan, namun sejak adanya pendangkalan tambaknya  banyak yang tidak diurus lagi karena kekurangan air bersih, dan ikan sering mati,” tegas salah satu pemilik tambak ikan Niko Akbar (29) warga Desa Panang Jaya, Selasa (22/3).

Menurut Niko, bahwa dirinya tidak tahu apa penyebab danau lubuk penantian dan anak sungai lainnya mendangkal.

Namun yang pasti, sejak beroperasinya beberapa perusahaan seperti PLTGU Meppogen, kondisi danau lubuk penantian semakin dangkal oleh lumpur sehingga banyak rumput dan semak yang tumbuh diatasnya. 

Dahulu, Lubuk Penantian ini airnya dalam dan jernih, tempat mencuci dan mandi serta air minum warga.

Bahkan di danau ini, bisa dilalui oleh perahu dan sebagai tempat budidaya tambak Ikan. 

“Kalau sekarang Bapak bisa lihat sendiri, Dimana-mana terlihat lumpur dan rumput. Hanya tinggal sedikit lagi tempat untuk memelihara ikan,” ujarnya.

Pernah beberapa waktu yang lalu, lanjutnya, dirinya bersama petani ikan lainnya memasukkan ribuan benih ikan ke tambak.

Namun tidak lama kemudian ikan-ikan tersebut mati, sehingga kami menderita kerugian puluhan juta.

Kami tidak tahu apa penyebabnya, namun dahulu sebelum beroperasinya perusahaan tersebut tidak pernah ikan ditambak mereka mati.

“Kalu seperti ini, kami yang menderita kerugian. Dan kami minta kepada perusahaan dan pihak terkait untuk menyelesaikan permasalahan ini,” katanya.

Hal senada dikatakan warga Novriadi (45), bahwa pendangkalan Lubuk Penantian dan anak sungai lainnya telah menyebabkan petani ikan tambak dan petani sawah dirugikan.

Kalau untuk petani Ikan sering kekurangan air bersih sehingga ikannya banyak mati,  kalau petani sawah sering sawahnya terendam banjir karena jika hujan datang air tidak lagi ditampung dilubuk penantian tetapi langsung terus ke areal persawahan sehingga sering merendam persawahan yang akhirnya petani gagal panen sebab padinya mati terendam banjir.

Untuk kedepan, lanjut Novriadi, pihaknya meminta kepada perusahaan yang beroperasi disekitar wilayah tersebut untuk segera melakukan normalisasi Lubuk Penantian dan anak sungai lainnya yang telah dangkal sehingga fungsinya bisa dikembalikan semula.

Selain itu, meminta CSR dan tenaga kerja lokal untuk diutamakan.

Anggota DPRD Kabupaten dari Dapil I Bonny Noprian Pratama SH didampingi Camat Gunung Megang, Ardiansyah Ssos, mengatakan bahwa dirinya sengaja datang kesini untuk melihat dari dekat atas keluhan masyarakat.

Setelah turun ke lapangan, kata dia, ternyata memang ada benarnya keluhan warga tersebut tentang adanya pendangkalan danau Lubuk Penantian oleh lumpur sehingga warga tidak bisa lagi menggunakan air bersih terutama untuk petani ikan. 

Untuk itu, dirinya meminta kepada perusahaan dan pihak terkait untuk mencarikan solusi tersebut sehingga warga tidak dirugikan.

\“Saya minta PT Meppogen untuk memberikan CSR dan mengutamakan tenaga kerja lokal supaya keberadaan PLTGU bermanfaat bagi masyarakat,” tegasnya.

Hal senada dikatakan Camat Gunung Megang Ardiansyah bahwa pihaknya akan melakukan pengkajian tentang masalah pendangkalan tersebut.

Pihaknya meminta kepada perusahaan untuk mengatasi dan mencarikan solusi tersebut seperti melakukan normalisasi kembali sehingga Danau Lubuk Penantian tersebut bisa manfaatkan kembali oleh masyarakat.

Ketika dikonfirmasi ke K3 PT Meppogen Budi Setiawan didampingi Humas Hartono, mengatakan terkait keinginan masyarakat agar dilakukan normalisasi kembali sehingga Danau Lubuk Penantian tersebut bisa manfaatkan kembali oleh masyarakat akan disampaikan kepada manajemen PT Meppogen. 

Terkait pendangkalan, di tempat kita ambil sampel dan disaksikan kondisi aliran sungai itu seperti itu dari dulu. Pendangkalan itu bisa dari beberapa poin termasuk dari erosi dari jalan di atas, mungkin juga dari tumbuh-tumbuhan yang terurai mati. 

Dari sisi lingkungan, lanjut Budi, kita sudah mengikut peraturan dari Permen LHK dan lain-lainnya. Setiap tahun ada penilaian dan kita dapat Proper Biru.

Dari sana bisa dilihat bahwa perusahaan ini patuh terhadap aturan lingkungan hidup, limbah emisi dan lain lain. Setiap bulan kita ukur air limbah, kimia air, biota air kita ambil semua dan kita laporkan setiap 3 bulan ke DLH.

(https://palembang.tribunnews.com/2022/03/22/warga-keluhkan-pendangkalan-danau-lubuk-penantian-muara-enim-ikan-ditambak-banyak-mati?page=3)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.