Pasang Iklan Berbayar Disini

Pasang Iklan Berbayar Disini

Lebih 300 Rumah-7 Kantor Pemerintah Rusak Akibat Gempa Malang M 6,1

gempa malang

baturajaradio.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat lebih dari 300 rumah di Jawa Timur rusak akibat gempa Malang berkekuatan magnitudo (M) 6,1. Selain itu, sarana ibadah hingga kantor pemerintah juga terdampak.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan data tersebut diperbarui Sabtu (10/4/2021) per pukul 20.00 WIB. Jumlah tersebut termasuk gedung yang masuk kategori rusak berat, rusak sedang, dan rusak ringan.

"BNPB menghimpun sejumlah data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di wilayah Jawa Timur dengan total rumah rusak berat (RB) berjumlah 11 unit, rusak sedang (RS) 194, dan rusak ringan (RR) 126. Catatan sementara, 13 unit rumah rusak namun belum ditentukan kategori tingkat kerusakan. Sedangkan sejumlah kerusakan fasilitas umum antara lain sarana pendidikan 11 unit, kantor pemerintah 7, sarana ibadah 6, RSUD 1, dan pondok pesantren 1," ujar Jati melalui keterangan tertulisnya.

Jati menerangkan, laporan dari BPBD Kabupaten Lumajang belum memerinci jumlah kerusakan bangunan. Namun sejumlah bangunan rusak antara lain di Kecamatan Tempursari (Desa Kaliuling, Desa Tempursari dan Desa Pundungsari), Pronojiwo (Desa Tamanayu, Desa Sidomulyo, Desa Supiturang, Desa Oro Oro Ombo), Pasirian (Desa Gondoruso, Desa Condro), Gucialit (Desa Tunjung, Desa Kertowono, Desa Pakel), Pasrujambe (Desa Pasrujambe), Senduro (Desa Argosari, Desa Wonocempokoayu), Yosowilangun (Desa Kebonsari), Tekung (Desa Tukuma.

Kemudian, BPBD Kabupaten Malang mencatat ada 97 unit rumah mengalami kerusakan. Sebagian rumah di Malang mengalami rusak berat dan rusak sedang.

"Dari Blitar, BPBD melaporkan rumah RB 6 unit, RS 85, dan RR 111. Selain itu, kerusakan terjadi pada rumah sakit 1 unit, sekolah 5, tempat ibadah 2 dan kantor 3," katanya.

BPBD Kabupaten Jember melaporkan ada rumah masuk dalam kategori rusak berat, 11 rusak sedang, dan 14 rusak berat. Kemudian ada 1 masjid rusak sedang.

Di wilayah Trenggalek, ada 13 rumah rusak kategori ringan dan berat, 1 pondok pesantren rusak, 2 sarana pendidikan rusak, 2 tempat ibadah rusak dan tiga perkantoran rusak. Sementara, BPBD Kota Malang mencatat ada 2 rumah rusak berat dan 1 rumah rusak ringan.

"BPBD Kota Kediri melaporkan gedung IIK Baktiwiyata rusak ringan. Demikian juga di Kabupaten Pasuruan, 1 unit tempat ibadah rusak. Sedangkan di Kabupaten Gresik, BPBD melaporkan rumah rusak ringan 1 unit," katanya.

Sebelumnya, gempa Malang M 6,1 dirasakan hingga beberapa daerah di Jatim. Gubernur Khofifah Indar Parawansa menjelaskan ada 7 korban meninggal, baik di Lumajang maupun di Kabupaten Malang.

"Sampai petang ini, laporan yang sampai ke kami, ada warga yang meninggal dunia dari Kecamatan Tempursari Kabupaten Lumajang maupun Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, karena tertimpa longsoran saat gempa terjadi. Dan, ada lagi yang dilarikan ke rumah sakit," kata Khofifah dalam rilis yang diterima detikcom, Sabtu (10/4/2021) petang.

Menurut Khofifah, hingga malam ini, ada 7 warga yang meninggal dunia, yang terdiri atas 4 dari Lumajang dan 3 dari Malang. Khofifah mengatakan ada beberapa kabupaten atau kota yang terdampak kuat dari gempa yang terjadi. Yang paling parah ada di Kabupaten Malang, tepatnya di Kecamatan Dampit dan Jabung. Kemudian di Lumajang, terutama di Kecamatan Tempursari dan Pronojiwo, serta Kabupaten Blitar, terutama di Kecamatan Wates dan Binangun.

Dari data yang telah dihimpun oleh BPBD Jatim, ada banyak rumah rusak baik ringan, sedang, maupun berat. Selain itu, ada rumah sakit dan puskesmas yang dilaporkan mengalami kerusakan. Seperti RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar serta Puskesmas Turen yang terdampak cukup berat.

Sumber Artikel::https://news.detik.com/berita/d-5527797/lebih-300-rumah-7-kantor-pemerintah-rusak-akibat-gempa-malang-m-61/2

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.