Pasang Iklan Berbayar Disini

Pasang Iklan Berbayar Disini

Jalan di Palembang yang Banjir Pasca Diguyur Hujan di Tahun Baru Imlek, Ada Ombak Saat Mobil Lewat

Jalan di Palembang yang Banjir Pasca Diguyur Hujan di Tahun Baru Imlek, Ada Ombak Saat Mobil Lewat

baturajaradio.com - Hujan seharian pada Jumat (12/2/2021) atau bertepatan dengan Tahun Baru Imlek membuat sejumlah jalan protokol di Palembang tergenang air.

Seperti halnya di simpang lima DPRD Sumsel, hujan sejak siang hingga sore hari ini setidaknya menyebabkan genangan dari arah kantor gubernur menuju Jalan Radial.


Sejumlah kendaraan pun terpaksa menerobos genangan air dikarenakan genangan air tidak terlalu tinggi dan bisa dilalui oleh kendaraan.


Namun, saat kendaraan mobil melintasi genangan air tersebut, akan membentuk ombak yang cukup tinggi hingga motor harus menepi agar tidak terlalu tergenang oleh air tersebut.


Sementara itu dari pantauan dilapangan, sejumlah dam saluran air yang ada terpantau cukup tinggi, bahkan akan sampai ke permukaan jalan.


Seperti di Dam simpang 5 DPRD Sumsel, kemudian di Jalan Puncak Sekuning Palembang, hingga Dam di sekitaran Jalan Kapten Rivai volume air pun sudah meningkat tinggi.


Selain itu juga banjir terpantau di Jalan Sambu, Lorok Pakjo Palembang.


Menurut salah satu warga, hujan deras dengan waktu yang lama memang sering menyebabkan banjir di jalan tersebut.


Bahkan tak jarang jika hujan deras lama terjadi banjir pun bisa masuk hingga ke dalam rumah.


"Tidak tau kenapa, tapi memang kalau hujan deras banjir di jalan ini.


Mungkin karena saluran airnya yang kecil tidak bisa menampung hujan yang deras," kata Nita.


Selain itu juga, dari informasi yang didapat banjir juga menggenangi jalan Poligon, Kecamatan IB 1 Palembang.



Hal serupa juga terjadi di Jalan SMB 2 di kawasan Simpang Kades Palembang, hujan deras pun menyebabkan sejumlah jalanan tergenang banjir.


Hingga saat ini pun hujan masih mengguyuri di seluruh daerah di Kota Palembang.

SRIPOKU.COM - Tahun Baru Imlek 2021 jatuh pada hari ini, Kamis (12/02/2021), seluruh warga Tionghoa merayakan hari Imlek dengan perasan sukacita.


Selain beribadah, momen Imlek juga dirayakan berkumpul bersama orang-orang tersayang, baik pasangan, keluarga sahabat hingga kolega.


Perayaan Imlek di Palembang Sumsel tahun ini pun diguyur dengan hujan deras dari siang hingga sore hari.

Senada dengan itu, ternyata media sosial Twitter, banyak yang menanyakan mengapa selalu turun hujan saat Imlek datang.



Salah satu akun Twitter yang mengunggah pertanyaan seperti itu adalah @wellyesbutnoo.


Dia mengaku heran mengapa setiap kali datang tahun baru Imlek selalu turun hujan.


" imlek dan hujan ini bisa dijelasin secara science gk sih. kadang gak percaya aja kenapa tiap imlek selalu hujan," tulisnya, Jumat (12/2/2021).



Kemudian akun Twitter lain yang men-twit pertanyaan serupa, yakni @mieayamkusukaa.


Pemilik akun tersebut menanyakan mengapa saat Imlek selalu hujan.


"kenapa ya imlek selalu hujan? mau keluar benerin lensa aja langsung deres," tulisnya, Jumat (12/2/2021).


Akun Twitter @aloyprayoga bahkan mengunggah suatu keniscayaan bahwa bukan Imlek namanya jika tidak dibarengi dengan hujan.


Lantas, bagaimana penjelasan ilmiah dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG)?


Penjelasan BMKG


Kabid Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, Hary T. Djatmiko menuturkan, turunnya hujan saat tahun baru Imlek adalah fenomena biasa.


Seperti diketahui, Hari Raya Imlek selalu jatuh antara bulan Januari atau Februari.

Bersamaan dengan itu, ucap Hary, memang sedang terjadi puncak musim hujan di beberapa wilayah, termasuk di Indonesia.


"Imlek setiap tahunnya jatuh antara Januari dan Februari, sehingga sudah diketahui kita bersama pada bulan itu merupakan bulan-bulan periode puncak musim hujan," kata Hary saat dihubungi Kompas.com, Jumat (12/2/2021).


Pada bulan-bulan tersebut, potensi pembentukan dan pertumbuhan awan hujan sangat optimal untuk terjadinya hujan.


Hal ini, terang Hary, hanya berlaku di wilayah tropis seperti Indonesia.


"Secara umum, Januari-Februari merupakan bulan puncak musim hujan untuk wilayah Indonesia di sebelah selatan Khatulistiwa," papar dia.


Perkiraan puncak musim hujan 2021


Lebih lanjut, Hary juga memberikan paparannya mengenai perkiraan puncak musim hujan pada 2020/2021 ini.


Dia menjelaskan, puncak musim hujan di Pulau Sumatera diperkirakan terjadi mulai November 2020 lalu.


"Sedangkan puncak musim hujan di Kalimantan diperkirakan terjadi mulai Desember 2020 hingga Januari 2021," jelas Hary.


Sementara itu untuk Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara Barat serta Timur, puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada Januari hingga Februari 2021.


Sedikit lebih panjang, puncak musim hujan di Pulau Sulawesi dan Maluku Utara diperkirakan terjadi mulai Januari hingga April 2021.


"Pulau Maluku dan Papua diperkirakan terjadi mulai Januari sampai Maret 2021," kata Hary.


Penjelasan yang sama juga diungkapkan oleh Senior Forecaster BMKG, Ida Pramuwardani.


Menurutnya, Hari Raya Imlek yang umumnya jatuh pada Januari atau Februari, bersamaan dengan datangnya puncak musim hujan.


"Dimana pada Januari-Februari umumnya bertepatan dengan puncak musim hujan di Indonesia secara umum dan DKI Jakarta lebih khususnnya," kata Ida saat dihubungi pada hari yang sama.


Puncak musim hujan, jelasnya, ditandai dengan intensitas, durasi, dan frekuensi hujan yang lebih tinggi dari bulan-bulan lainnya.


Sehingga, potensi terjadi hujan pada Hari Raya Imlek akan cukup tinggi. (*)



Sumber>> https://palembang.tribunnews.com/2021/02/12/jalan-di-palembang-yang-banjir-pasca-diguyur-hujan-di-tahun-baru-imlek-ada-ombak-saat-mobil-lewat?page=4.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.