Pasang Iklan Berbayar Disini

Pasang Iklan Berbayar Disini

PDP Meninggal Dunia di RS dr Noesmir Baturaja Ditangani Sesuai Standar Covid-19, Hasil Swab Senin

PDP Meninggal Dunia di RS dr Noesmir Baturaja Ditangani Sesuai Standar Covid-19, Hasil Swab Seninbaturajaradio.com -PDP (Pasien Dalam Pengawasan ) yang meninggal dunia di RS dr Noesmir (DKT) Baturaja Kamis (23/4/2020,) pukul 12.00 jenazahnya ditangani sesuai standar Covid-19.

PDP inisial S jenis kelamin perempuan umur 55 tahun beralamat di Kecamatan Baturaja Timur dikabarkan masuk rumah sakit dengan gejala demam tinggi, batuk, pilek dan sesak napas.

Pasien ditangani oleh dr Anggiat Aritonang SpPD.

Menurut informasi dari hasil Rapid tesnya negatif. Sudah diambil SWAB hasilnya baru dikirim ke Palembang si pasien sudah meninggal.

Terpisah juru bicara Satgas Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Kabupaten OKU Rozali SKM MM, mengatakan pemeriksaan SWAB sudah dikirim ke Palembang, ” Kita tunggu dulu hasil pemeriksaan SWAB, “ kata Rozali.

Rozali yang juga didampingi Wakil Jubir Satgas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Kabupaten OKU Hadi Sukamto SKEP NERS MPH menjelaskan, untuk hasil SWAB atas nama S diperkirakan baru bisa diketahu hari Senin mendatang.

Dijelaskan Hadi, karena sudah diambil SWAB otomatis statusnya menjadi PDP. Namun riwayat perjalannya masih ditelusuri apakah yang bersangkutan pernah bepergian ke wilayah yang terjangkit pandemi covid-19.

Sedangkan Kepala BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten OKU Amzar Cristofa SIP MSi kepada awak media membenarkan pihaknya sudah mendapat informasi ada PDP yang meninggal di RS Dr Noesmir Baturaja.

Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Posko Induk Covid-19 OKU.

Dikatakan Kepala BPBD, pihaknya sudah menyerahkan bantuan 6 unit Alat Pelindung Diri (APD) dan satu kantong jenazah.

APD ini digunakan untuk mengurus kepulangan jenazah, untuk sopir ambulan yang membawa jenazah dan satunya dipakai petugas peyemprotan.

Menurut Kepala BPBD langkah ini sebagai antisipasi sesuai standar penanganan jenazah terjangkit virus corona. 

Diakui Amzar, SOP ini sudah ditentukan sesuai protokol karena sebelum meninggal keluhan yang bersangkutan mengarah ke ciri –ciri penyakit covid-19.

Meskipun belum bisa dipastikan apakah S positif atau negatif, baru diduga namun langkah-langkah ini hanya untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan .


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.