Pasang Iklan Berbayar Disini

Pasang Iklan Berbayar Disini

BK-PSDM Palembang Tak Mau Dimanipulasi Lagi...


BK-PSDM Palembang Tak Mau Dimanipulasi Lagi...baturajaradio.com Temuan manipulasi daftar hadir yang dilakukan sejumlah pejabat di lingkungan Badan Pengelola Pajak Daerah (BPPD) Kota Palembang, menjadi pelajaran bagi Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BK-PSDM).

Tidak ingin kejadian tersrbut terulang kembali, Kepala BK-PSDM Kota Palembang Reza Pahlevi berencana menerapkan daftar hadir online berbasis android.

"Kita sedang merancang daftar hadir yang mengunakan aplikasi dari smartphone. Sama seperti Program absensi berbasis online sholat subuh berjamaah (Siabuh)," ungkapnya saat ditemui di ruang kerjanya kemarin sore, Senin (20/1/2020).

Reza mengatakan, absensi berbasis online sholat subuh berjamaah atau aplikasi SiAbuh, menjadi langkahnya untuk menghindari manipulasi absensi yang menjadi temuan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palembang beberapa waktu lalu di BPPD Kota Palembang.

"Dari hasil evaluasi kami, absensi secara online berbasis android ini memiliki banyak kelebihan dari absensi finger print yang sudah diterapkan di lingkungan Pemkot Palembang. Kelebihannya, bisa langsung memantau kehadiran pegawai, memantau lokasi absensi. Jadi tidak bisa berbohong," ungkapnya.

Meski memiliki keunggulan sendiri sistem absensi finger print ini, namun banyak ditemukan sisi kelemahannya, salah satunya pegawai bisa melakukan sistem titip absensi sidik jari kepada salah satu seorang memakai jari milik orang lain.

"Kalau pakai sidik jari bisa saja sudah melakukan absesni tetapi tidak terbaca mesin, atau juga satu pegawai jari jarinya bisa mengabsenkan pegawai yang lain, sehingga kedisiplinan pegawai tergangu, berbeda dengan absensi online android, langsung absensi di lokasi tempat kerja, atau sedang ditugaskan dilapangan bisa absensi dilapangan dengan dilampiri surat tugas dari atasannya," katanya.

Adanya temuan salah satu OPD yang melakukan manipulasi absensi, kata Reza, pihaknya belum bisa melakukan tindakan funishement langsung, melainkan mengikuti Standar Operasional Prosedur.

"Kita sudah melakukan pendekatan kepada ASN nya, Akan kita berikan SP 1 dulu kalau masih mengulang akan kita berikan SP 3 dan baru akan eksekusi kalau masih melanggar," tandasnya. [*]




(http://www.rmolsumsel.com/read/2020/01/21/130999/BK-PSDM-Palembang-Tak-Mau-Dimanipulasi-Lagi...-)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.