Balitbangkes Baturaja Adakan Wisata Ilmiah Kesehatan
BaturajaRadio.com - Dalam rangka memperingati hari Kesehatan Nasional ke 54
Balai Penelitian Pengembangan Kesehatan ( Balitbangkes Baturaja) meluncurkan
kegiatan Wisata ilmiah Kesehatan, Jumat (02/11/2018), di Aula
Balitbangkes Baturaja. Kegiatan ini mengajak siswa sekolah yang ada di Kota
Baturaja berkunjung ke Kantor Balai Litbangkes Baturaja, untuk memperkenalkan siswa
sekolah dengan nyamuk DBD. Acara ini hadiri Kepala Balai Litbangkes Baturaja Yulian Taviv, SKM,M.Si,
Kepala Subbag Tata Usaha Balai Litbangkes Baturaja, Kepala Seksi Program dan Kerjasama Balai Litbangkes Baturaja, Kepala Seksi Pelayanan dan
penelitian Balai Litbangkes Baturaja, Kepala Dinas Kesehatan OKU yang diwakeli
Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Amrina Yulita, SKM, Kepalak Dinas
Pendidikan OKU - Paranto, SE, MM, juga di hadiri siswa SD Negeri 1 OKU, SD Negeri 23 OKU, SD 24 Negeri OKU, SD Negeri 25 OKU dan SD Negeri 26 OKU
beserta para guru pendamping.
Acara dibuka Kepala Dinas Pendidikan OKU
– Paranto, SE, MM. Dalam sambutan Disdik OKU mengucapkan terima kasih atas
kegiatan ini sehingga pengetahuan dan wawasan guru dan anak didiknya bisa bertambah.
"turuti dan ikuti bimbingan dari Balitbangkes, jangan sampai keluar dari kegiatan ini tidak mendapatkan apa-apa" ujarnya.
DBD masih tetap menjadi masalah kesehatan masyarakat, penyakit
ini merupakan penyakit endemis di sebagian wilayah di Indonesia. Kepalak Balai
Litbangkes Baturaja – Yulian Taviv, SKM,M.Si menjelaskan Kasus DBD di Kabupaten
OKU banyak terjadi di wilayah Puskesmas yang ada di Kota Baturaja, yaitu di Kecamatan Baturaja Timur dan Baturaja Barat.
"Tujuan kegiatan wisata ilmiah kesehatan ini adalah untuk lebih memperkenalkan bagaimana kehidupan nyamuk DBD dan habitatnya, sehingga siswa SD lebih memahami tentang nyamuk dan jentik DBD sehingga diharapkan siswa SD peduli apabila ditemukan jentik nyamuk pada genengan air yang ada di lingkungan sekolah maupun di lingkungan rumah" jelas Yulian.
Dalam kesempatan itu kepala Dinas Balitbangkes Baturaja juga menjelaskan manfaat dari kegiatan ini yaitu :
- Bagi siswa, meningkatkan penegtahuan dan kepedulian siswa SD terhadap upaya pengendalian nyamuk DBD.
- Bagi sekolah, apabila siswa yang mengikuti kegiatan wisata ilmiah dijadikan sebagai Jumatik cilik, dapak mengontrol keberadaan jentik nyamuk DBD di lingkungan sekolah.
- Bagi masyarakat, siswa yang mengikuti kegiatan wisata ilmiah ini diharapkan akan menjadi individu yang peduli terhadap pengendalian vektor DBD dengan berupaya aktif melakukan 3M plus.
- Bagi institusi kesehatan, siswa yang ikut kegiatan ini merupakan aset yang dapat membantu dalam pengendalian vektor DBD yang pada akhirnya akan membantu dalam menurunkan kasus dan kematian karena DBD.
"Diharapkan siswa yang megikuti kegiatan ini dapat menularkan apa yang di dapat kepada teman-temannya"tegas Yulian
Adapun materi yang di tampilkan :
- Pemutaran film terkait dengan perkembangan dan habitat nyamuk dan jentik DBD
- Pengenalan tempat untuk lebih mengenal jentik nyamuk DBD
- Games/permainan untuk lebih mengenal jentik nyamuk DBD
- Pengenalan jentik dan nyamuk DBD melalui replika nyamuk DBD
- Pemberian larvasida themepos atau ikan tempalo/ikan pemakan jentik sebagai souvenir yang bisa dimanfaatkan untuk 3M plus.
- Penjelasan bagaimana pemeriksaan jentik di lingkungan sekolah
Sementara itu
Koordinator Kegiatan Wisata Ilmiah Kesehatan – Anif Budiyanto, SKM, M.Epid
menuturkan kegiatan ini akan di lakukan untuk menurunkan kasus angka demam berdarah di wilayah Kabupaten OKU, yang di fokuskan di kota Baturaja karena kasus demam berdarah banyak terjadi di Kota Baturaja.
"Jika di sekolah ada genangan air dan di situ di temukan jentik nyamuk demam berdarah maka beresiko besar untuk menularkan penyakit demam berdarah ke siswa lainnya"jelas Anif.
Selain itu Anif juga mengatakan bahwa kegiatan wisata kesehatan ini kedepannya bukan hanya untuk anak - anak SD tapi juga akan di adakan untuk anak SMP dan SMA.
"Di harapkan seluruh sekolah - sekolah yang ada di Baturaja ini baik SD, SMP dan SMA mengikuti kegiatan ini, sehingga resiko penularan DBD di lingkungan sekolah dapat di hilangkan" pungkasnya.
Dikesempatan itu juga Kepala Dinas Kesehatan OKU melalui
Kasi Pencegahan nggok Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) – Amrina Yulita, SKM
mengatakan melalui kegiatan ini anak – anak sekolah memahami tentang penyakit demam
berdarah atau DBD, meningkatkan pengetahuan mereka tentang DBD dan mengetahui cara memberantas DBD. Amrina berharap sekolah - sekolah bisa melakukan kegiatan PSN di sekolah mereka yaitu kegiatan memberantas sarang nyamuk secara berkala.
Di lingkungan sekolah dasar terdapat
kontainer tempat penampungan air, baik kontainer
buatan manusia yang digunakan
untuk keperluan sehari - hari seperti bak mandi, ember, vas bunga atau pun kontainer
alami seperti potongan bambu. Ada pula limbah
kegiatan manusia seperti botol bekas dan kaleng bekas. Kontainer
tersebut merupakan tempat perkembangbiakkan nyamuk aedes aegypti. Pengendalian
Vektor DBD di sekolah sangat penting untok dilakukan guna mengurangi resiko
terjadinyeapenularan DBD diantara siswa.
Dalam Kegiatan Wisata ilmiah Kesehatan
ini juga siswa menikmati pemutaran film tentang penyakit DBD dan pencegahannya. Setelah itu mereka mengunjungi Laboratorium pengembangbiakan nyamuk, ke ruangan maket nyamuk dan miniature tempat perkembangbiakan nyamuk.
Para siswa ini juga mengikuti games/permainan, bagi yang berhasil keluar sebagai pemenang mendapatkan bingkisan dari Balitbangkes Baturaja.
Kegiatan
kunjungan wisata ilmiah ini merupakan kerjasama antara Balai Litbangkes
Baturaja dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan Kabupaten OKU. (Rgy)
Tidak ada komentar