Rupiah Dibuka Menguat Tipis ke Level Rp 13.506 per Dolar AS, Ternyata Karena Trump Lakukan Ini
Baturajaradio.com - Nilai tukar rupiah kembali menunjukkan tren penguatan pagi ini.
Pada pembukaan perdagangan Rabu (18/10), mengutip Bloomberg Markets, rupiah dibuka menguat tipis 1 poin ke level Rp 13.506 per dolar AS.
Pada penutupan perdagangan kemarin, rupiah terpantau berada di level Rp 13.507 per dolar AS.
Pergerakan rupiah kembali mengalami pelemahan seiring dengan kembalinya dolar AS yang mengalami apresiasi.
Adanya sentimen dari Presiden Trump yang akan menentukan nahkoda baru dari The Fed membuat laju dolar AS berbalik menguat karena terkait dengan percepatan kenaikan suku bunga AS.
Kenaikan dolar AS juga ditopang oleh meningkatnya imbal hasil obligasi AS dimana pelaku pasar berspekulasi Presiden Trump akan memilih John Taylor sebagai calon Gubernur The Fed yang bersikap hawkish sehingga diasumsikan kenaikan suku bunga akan lebih agresif.
Menurut Analis Senior Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, berbagai sentimen positif dari dalam negeri diharapkan dapat tetap bertahan untuk membuat laju rupiah kembali melanjutkan kenaikannya.
Namun demikian, lanjut Reza, situasi di Eropa dimana Catalonia kembali memanas setelah Pemerintahan Spanyol mengeluarkan ultimatum dan dibarengi dengan adanya pemilu di Austria membuat laju Euro mulai menunjukan pelemahan sehingga dapat membuka peluang dolar AS untuk kembali menguat dan dapat menahan kenaikan lanjutan rupiah.
Untuk itu, tambah Reza, tetap penting untuk mewaspadai berbagai sentimen yang dapat kembali menahan potensi penguatan rupiah.
"Diperkirakan Rupiah akan bergerak dengan kisaran pada kisaran support Rp 13.500 dan resisten Rp 13.458," pungkas Reza.(tribunnews.com)
Tidak ada komentar