Pasang Iklan Berbayar Disini

Pasang Iklan Berbayar Disini

Orang Tua di Baturaja Larang Anak-anaknya Main Pokemon Go

Baturaja Radio - Sebagian besar orang tua di OKU melarang putera-puterinya mengakses aplikasi games Pokemon Go. Sebab games jenis ini dikhawatirkan membuat para fans jadi lupa diri.

Seperti dituturkan Muhammad (52 ) Minggu (17/7) , games yang biasa dimainkan menggunakan smartphone android itu sudah memiliki fans di Kota Baturaja.

Melihat cara bermainnya yang bisa dibawa ke dunia nyata untuk mencari koordinat dimana ada icon pokemonnya, penyuka games jenis ini terus akan memburu titik koordinat dimanapun berada.

“Ini jelas sengat berbahaya, bagi yang sudah tegrila-gila dengan permainan ini terkadang lupa diri, lupa keselamatan dan lupa waktu,”ungakap ayah dua anak ini.

Dia memastikan permainan ini lebih banyak modhoratnya daripada sisi edukatifnya.

Konsep yang digunakan berbasis Augmented-Reality, dengan dukungan dari GPS setempat yang mengharuskan gamers bergerak mencari keberadaan Pokemon. Anak-anak yang belum bisa mnegontrol emosinya, dipastikan akan rusak dengan kehadiran games jenis ini, apalagi sudah memasuki musim sekolah

Tahuan Ajaran Baru, Muhammad menegaskan anak-anaknya tidak boleh akrab dengan Games Pokemon Go, sebab di sekolah tempat kedua buah hatinya menuntut ilmu memang melarang anak membawa HP khususnya Hp canggih.

Anak-anak juga sudah bersiap dengan pelajaran baru, dan hapalan surat-surat bagi yang menyekolahkan putera dan puteirnya di Sekolah Berbasis Islam. 

Pendapat serupa juga disampaikan Sri (40) yang kebetulan kedua puteranya sekolah di dekolah Islam Terpadu.

Menurutnya orang tua memegang peranan penting untuk meberikan filter yang jelas kepada putera dan puterinya termasuk permianan yang diizinkan. 

Sangat berbahaya apabila anak –anak sudah mengenal permainan jenis Pokemon Go, karena si pemain harus mencari koordinat pokemon yang tak jelas letaknya.

Bahanya di saat si pemian memburu koordinat sampai keluar rumah , ke jalan raya dan sangat sulit mengontrol emosi anak-anak maka disitulah ancaman bahaya mulai mengintai. Prilaku pemain akan semakin nekad untuk memburu targetnya.

Keseruan berburu target ini semakin “memaksa” terus memburu icon untuk memenuhi target pokemon dikumpulkan.

" Semuanya ada 133 ikon, harus bisa dikumpulkan biar ada kelanjutannya “ kata salah seorang pencinta Games Pokemon Go.

Disisi lain, salah seorang mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta di Baturaja mengaku pernah mencoba games pokemnon Go, aplikasi belum lama dilauching ini memang sudah digandrungi anak-anak. Game ini pertama kali dikembangkan oleh Nintendo dan Niantic, namun sebagian orang sudah mampu mendownloadnya dan menikmati permainan unik tersebut.

Seperti diungkapkan Bayu. Mahasiswa semeseter tujuh ini mengaku beberapa hari terkahir ini mencoba games ini. Mahasiswa perguruan tinggi swasta ini mengaku pernah melakukan perburuan dengan sepeda motor. Sebab tak ada jarak yang pasti keberadaanya. Selain itu lokasi titik juga terbilang aneh.
 
" Kemarin bae dapat di ruang rapat. Jadi, orang lagi sibuk, saya berburu. Karena ada tanda-tanda spot pokemon." Tutur Bayu.(http://palembang.tribunnews.com)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.