Harga Cabai Melonjak Tinggi, Kementan Tuding Pedagang Mainkan Harga
Baturaja Radio - Harga cabai dan bawang merah di pasar-pasar Jakarta kembali melonjak tinggi. Harga cabai jenis keriting dan merah besar di beberapa pasar dibanderol Rp 60.000/kg, cabai rawit merah Rp 70.000/kg. Sementara untuk bawang merah dijual Rp 45.000/kg.
Sebagai perbandingan, harga pada Februari lalu, cabai masih dibanderol seharga Rp 35.000/kg, cabai merah besar dan keriting Rp 30.000/kg, dan bawang merah Rp 27.000-29.000/kg.
Sekretaris Ditjen Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan), Yazid Taufik menegaskan, produksi cabai maupun bawang merah di petani sangat mencukupi. Permainan harga di tingkat pedagang, menurutnya, jadi penyebab harga dua komoditas pangan itu melonjak tajam.
"Perlu dicatat yang terjadi itu gejolak harga, tapi existing produksi dan panen mendatang bawang dan cabai normal. Perbedaan lebar di petani dan pedagang ritel penyebabnya karena ada yang mainkan," katanya ditemui di Pasar Minggu, Jakarta, Minggu (13/3/2016).
Yazid mengungkapkan, dari informasi petugas lapangan yang diterjunkan ke pasar-pasar di Jakarta, tidak ada kekurangan pasokan bawang merah maupun cabai.
"Normal kok, saya sendiri lihat tumpukan bawang sama cabai melimpah di pasar. Saya keliling sampai Bogor, kalau harga naik karena pasokan kurang, wajar, ini masih banyak, tapi mahal. Apalagi, kalau bukan ulah middleman (pedagang perantara)," ujarnya.
Dia menuturkan, dengan data produksi dari luasan tanam saat ini, gejala kenaikan harga dinilainya sebagai anomali. Produksi cabai rawit untuk bulan Maret sebesar 78.889 ton dengan kebutuhan 53.810 ton, cabai merah besar produksi 101.005 ton dengan kebutuhan 75.762 ton, serta bawang merah dengan produksi 90.133 ton dengan kebutuhan 80.070 ton.
"Harga cabai saja misalkan di grosir pasar induk normalnya Rp 20.000/kg, kok bisa sampai lompat Rp 60.000/kg, di televisi katanya malah ada yang Rp 100.000/kg. Padahal persediaannya ada. Kalau ambil yah yang wajarlah," tutupnya. (detik.com)
Sebagai perbandingan, harga pada Februari lalu, cabai masih dibanderol seharga Rp 35.000/kg, cabai merah besar dan keriting Rp 30.000/kg, dan bawang merah Rp 27.000-29.000/kg.
Sekretaris Ditjen Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan), Yazid Taufik menegaskan, produksi cabai maupun bawang merah di petani sangat mencukupi. Permainan harga di tingkat pedagang, menurutnya, jadi penyebab harga dua komoditas pangan itu melonjak tajam.
"Perlu dicatat yang terjadi itu gejolak harga, tapi existing produksi dan panen mendatang bawang dan cabai normal. Perbedaan lebar di petani dan pedagang ritel penyebabnya karena ada yang mainkan," katanya ditemui di Pasar Minggu, Jakarta, Minggu (13/3/2016).
Yazid mengungkapkan, dari informasi petugas lapangan yang diterjunkan ke pasar-pasar di Jakarta, tidak ada kekurangan pasokan bawang merah maupun cabai.
"Normal kok, saya sendiri lihat tumpukan bawang sama cabai melimpah di pasar. Saya keliling sampai Bogor, kalau harga naik karena pasokan kurang, wajar, ini masih banyak, tapi mahal. Apalagi, kalau bukan ulah middleman (pedagang perantara)," ujarnya.
Dia menuturkan, dengan data produksi dari luasan tanam saat ini, gejala kenaikan harga dinilainya sebagai anomali. Produksi cabai rawit untuk bulan Maret sebesar 78.889 ton dengan kebutuhan 53.810 ton, cabai merah besar produksi 101.005 ton dengan kebutuhan 75.762 ton, serta bawang merah dengan produksi 90.133 ton dengan kebutuhan 80.070 ton.
"Harga cabai saja misalkan di grosir pasar induk normalnya Rp 20.000/kg, kok bisa sampai lompat Rp 60.000/kg, di televisi katanya malah ada yang Rp 100.000/kg. Padahal persediaannya ada. Kalau ambil yah yang wajarlah," tutupnya. (detik.com)
Tidak ada komentar