Pasang Iklan Berbayar Disini

Pasang Iklan Berbayar Disini

Lelaki yang Gantung Diri di Jembatan Ampera Diketahui Bernama Rozali

Baturaja Radio - Setelah sempat dinyatakan misterius, lelaki paruh baya yang ditemukan tewas gantung diri di Jembatan Ampera, Minggu (27/12/2015) sekitar pukul 05.30, akhirnya diketahui identitasnya.

Korban diketahui bernama Drs Rozali yang merupakan lelaki kelahiran Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir (OI) dan tinggal di rumah kakak perempuannya di kawasan 26 Ilir Kecamatan Ilir Barat (IB) I Palembang.

Hal itu diketahui setelah salah seorang kerabatnya, Yon (50) memastikan dengan mendatangi secara langsung ke Instalasi Pemulsaran Jenazah RSMH Palembang untuk mengecek secara langsung.

"Saya itu tahu dari BBM yang ada di ponsel anak saya, karena merasa sangat yakin kalau itu adalah Rozali makannya saya mengeceknya secara langsung ke sini (RSMH-red)," jelasnya.

Setelah merasa yakin dan pasti, dikatakan Yon, ia pun akhirnya menghubungi seluruh keluarga termasuk kakak perempuan korban yang ada di 26 Ilir Palembang.

"Setelah saya telepon kakak perempuannya itu, diketahui kalau korban keluar sejak tadi malam sekitar pukul 02.00," terangnya.

Dan dari menelpone kakak perempuan korban itu, masih dikatakan Yon, diketahui jika korban mengalami sedikit sakit panggang.

"Tidak tahu kenapa gantung diri tapi kata kakak perempuannya, dia (korban-red) mengalami sakit pinggang," ungkapnya.

Mengenai sosok Almarhum Rozali, Salah seorang kerabat korban, Yon (50) mengatakan, jika korban merupakan seorang Drs alumunus Universitas Sriwijaya (Unsri) Angkatan 84 Jurusan Bahasa.

"Korban ini satu angkatan dengan saya dan termasuk juga istri saya. Kami dulu berteman dekat, makannya saya masih ingat benar dengan dia (Korban-red) dan yakin saat melihat fotonya di BBM anak saya jika dia itulah Rozali," jelasnya.

Yon yang tinggal di Kertapati Palembang itu juga mengatakan, korban memiliki dua orang istri.

Dari istri pertama dikaruniahi dua orang anak yakni perempuan dan laki-laki sedangkan, untuk istri kedua ia tidak begitu mengetahuinya.

Namun, setahunya, korban dan istri keduanya dulu tinggal di Baturaja.

"Dia ini sebenarnya pintar tapi tidak mau kerja sebagai honorer maunya buka usaha sendiri. Tapi kalau baru mau sedikit maju, terus berbuat yang aneh-anah jadi tutup lagi hingga akhirnya ditinggalkan oleh istri keduanya," terangnya.

Selain itu, masih dikatakan Yon, korban juga merupakan sosok yang taat beribadah.

"Kalau masalah ibadah, kita kalah dengan dia. Dia ini sangat rajin," ungkapnya. (tribunnews)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.