Pasang Iklan Berbayar Disini

Pasang Iklan Berbayar Disini

TNI Tewas Ditembak Oknum Satlantas


Baturaja Radio - Nasib tragis dialami Pratu Heru Oktavianus, 23,anggota TNI AD Yon Armed 76/15 Tarik Martapura, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur. Dia harus menjumpai ajalnya setelah tertembus peluru dan tusukan senjata tajam di leher, yang diduga dilakukan oknum anggota Satlantas Polres OKU Brigpol Wijaya,29,dini hari kemarin sekitar pukul 00.30 WIB. Hingga saat ini kronologis kejadian tersebut masih simpang siur.

Informasi dari pihak kepolisian menyebutkan,peristiwa tersebut berawal saat Brigpol Wijaya bersama Briptu Ongki dan Briptu Siregar sedang berjaga di Pos Polantas wilayah simpang empat Desa Sukajadi, Kecamatan Baturaja Timur, dengan seragam lengkap. Tak lama kemudian,korban dengan mengendarai sepeda motor Suzuki Satria FU hijau Nopol BA 4870 BC melintas dan diduga meneriaki pelaku dan rekannya.

Diduga tersinggung dengan teriakan itu, pelaku bersama rekannya lalu mengejar korban. Saat berada di pangkal Jembatan layang simpang empat Sukajadi, pelaku berhasil mendapati korban dan terjadi perang mulut. “Pada saat itulah, emosi oknum anggota polisi tersebut memuncak dan melepaskan tembakan.” Tapi, kita juga belum tahu persis kronologisnya. Saat ini kasus tersebut langsung ditangani pihak Polda,”ujar anggota polisi yang enggan disebutkan namanya tersebut.

Seusai mengalami luka tembak dan satu tikaman di leher, korban segera dilarikan ke RS Antonio Baturaja oleh warga sekitar.Namun,karena luka yang dideritanya korban sangat parah, akhirnya korban mengembuskan napas terakhirnya. Selanjutnya, pada pukul 03.00 WIB, jenazah korban langsung dibawa ke RSMH Palembang untuk diautopsi.

Sementara itu,Kepala Polres OKU AKBP Azis Saputra, sampai berita ini diturunkan, belum berhasil dikonfirmasi untuk dimintai keterangan seputar peristiwa tragis itu. Menurut informasi, yang bersangkutan sedang menemani Dandim OKU ke Markas Yon Armed 76/15 Tarik Martapura untuk menenangkan teman korban yang kabarnya akan melakukan pembalasan dengan menyerbu Mapolres OKU.

Terpisah, Kapendam II/Sriwijaya Kolonel Arm H Jauhari Agus Siraji sangat menyayangkan kejadian tersebut. Berdasarkan informasi yang diterimanya, kronologis tersebut bermula saat korban usai menghadiri pesta perkawinan rekannya Pratu Joko di Baturaja, OKU. “Saat pulang dari pesta itulah,di perjalanan anggota kita (korban) dihadang empat anggota polisi, dan terjadi kesalahpahaman.

Entah apa yang terjadi, oknum polisi melakukan penembakan di punggung dan menusuk leher korban.Yang kita sayangkan, kenapa oknum polisi itu cepat mengambil tindakan dengan melakukan penembakan,” katanya. Meski demikian, menurut Jauhari, Kodam II/Sriwijaya bersama pihak kepolisian masih mendalami kasus tersebut.

“Saat ini jenazah korban sudah diberangkatkan ke tanah kelahirannya Padang, Sumatera Barat, menggunakan pesawat terbang,”ungkapnya. Dalam kesempatan ini, dia mengimbau Satuan Armed dan Kodim agar tetap menjaga suasana kondusif.“Jangan ada tindakan di luar aturan, biarkan proses ini berjalan secara hukum,” tandasnya.

Mapolres OKU Dijaga Ketat TNI

Pascaterbunuhnya Pratu Heru Oktavianus, Markas Kepolisian Resor (Mapolres) OKU dijaga ketat anggota TNI setempat. Informasi yang diterima, penjagaan yang dilakukan guna menghindari terjadinya sesuatu tidak diinginkan dari peristiwa tersebut.Dalam hal ini, anggota berjaga di dalam dan di luar halaman Mapolres OKU.

Paur Subbag Humas Polres OKU Aiptu I Wayan Sudhana membenarkan, keberadaan anggota TNI AD di Mapolres sebagai bentuk antisipasi agar tidak ada kejadian lanjutan atas peristiwa ini. “Kita berharap, tidak ada lagi peristiwa lanjutan. Biarkan proses hukum yang berjalan, semua ini sudah di tangani langsung dari Polda,” ungkap Sudhana kemarin.

Menurut dia, saat ini anggota tim gabungan yang diterjunkan langsung dari Polda Sumsel masih melakukan penyelidikan guna mencari faktafakta di lapangan mengenai peristiwa tersebut. “Semua keterangan yang kami dapat di lapangan sudah kami limpahkan ke Polda. Sekiranya, jika rekan-rekan media membutuhkan informasi mengenai hal ini, silakan konfirmasi langsung ke Kabid Humas Polda Sumsel,” tandasnya.

Polda Bentuk Tim Investigasi

Dari Palembang, Kepala Polda Sumsel Irjen Pol Iskandar Hasan telah memerintahkan Wakapolda Sumsel Brigjen Pol Muhammad Zulkarnain membentuk tim investigasi dan menerjunkan tim itu ke tempat kejadian peristiwa (TKP).

“Siang ini juga (kemarin) tim investigasi dipimpin langsung bapak Wakapolda Sumsel akan turun ke TKP dan melakukan prarekonstruksi.Saya juga akan ikut ke TKP, bersama Direktur Ditreskrimum, Kabid Dodkes dan tim dokter Forensik Polda Sumsel,” ungkap Kabid Propam Polda Sumsel Kombes Pol Franky H Parapat saat dijumpai di kamar jenazah RUSP Dr Mohammad Hoesin, Palembang, kemarin.

Selain melakukan investigasi dan mencari tahu kronologis sebenarnya kejadian ini, tim juga akan mencari proyektil peluru di sekitar TKP guna memastikan apakah proyektil itu berasal dari oknum polisi pelaku penembakan atau bukan.

”Yang jelas,kita akan transparan dalam menangani kasus ini, sebagaimana instruksi bapak Kapolda. Kita juga tidak segan menindak tegas oknum polisi itu (pelaku penembakan), kalau memang terbukti bersalah,”ujarnya sembari menambahkan, tersangka penembakan saat ini sudah diamankan di Polres OKU.

Terpisah, dokter forensik RSMH Palembang Dr Indra mengungkapkan,berdasarkan hasil autopsi sementara pihaknya, terdapat luka tembak di punggung korban yang tembus ke leher. ”Tidak ada luka lain selain luka tembak itu,termasuk luka tusuk dan pukul juga tidak ada,” ungkap Indra seusai mengikuti autopsi korban di kamar jenazah RSMH, Palembang, kemarin.

Hal senada disampaikan dokter forensik dari Bidodkes Polda Sumsel AKP dr Masturi. ”Ada luka tembak, tetapi kita belum bisa memastikan proyektil itu milik siapa, karena proyektilnya masih belum kita temukan. Kalau mau lebih jelas,nanti menunggu hasil tim investigasi dari lapangan,” ujarnya.

Sementara itu di bekas tempat kejadian perkara (TKP) terbunuhnya Pratu Heru Oktafianus, tim dari Polda Sumsel dan Kodam II/Sriwijaya, yang terjun ke lokasi,belum bisa menyimpulkan bagaimana terjadinya peristiwa tersebut. Bahkan, tim yang berjumlah 20 orang yang dipimpin Kabid Propam Polda Sumsel Kombespol Franky, gagal melakukan rekonstruksi, mengingat padatnya arus lalulintas di lokasi kejadian.

Rencananya tim tersebut, baru akan melakukan olah TKP pada (28/1) sekitar pukul 00.00 WIB, tepat satu hari saat peristiwa tersebut terjadi. Kabid Propam Polda Sumsel, Kombespol Franky menyampaikan, tahap awal yang dilakukan sebagai upaya untuk mengetahui secara langsung bagaimana terjadinya peristiwa tersebut. Menurut dia, olah TKP dilakukan karena banyaknya informasi yang simpang siur, serta agar kasus ini bisa diungkap.

Maka, Kapolda Sumsel, Irjen Polisi Iskandar Hasan, memerintahkannya langsung terjun ke TKP bersama- sama tim dari Kodam II/ Sriwijaya. “Kita berharap semua dilakukan secara transparan. Sementara, kalau dari bidang saya tinggal menunggu hasil dari proses hukum yang inkrakh.Apakah,pelaku masih cocok atau tidak menjadi anggota Polri,”ujarnya.

Jenazah Diterbangkan ke Padang

Setelah sempat diautopsi sekitar tiga jam,kemarin sekitar pukul 16.30 WIB,jenazah Pratu Heru Oktavianus diterbangkan ke kota kelahirannya,Padang, Provinsi Sumatera Barat, menggunakan pesawat Lion Air.Tampak beberapa teman dan calon istri almarhum,Deli Seprya,23, melepas keberangkatan almarhum di Bandara Kargo Sultan Mahmmud Badarudin (SMB) II, Palembang.

“Saya tahu kakak (almarhum) meninggal dari ibu mertua saya di Padang. Saya langsung shock mendengar kabar ini,”ungkap Deli. Deli menambahkan, atas pesan ibu korban,jenazah setelah divisum agar segera diterbangkan ke Padang.“Saya terakhir dapat SMS kakak, pada Sabtu (26/1) malam.Kakak ngomong endak bisa tidur. Saya bilang tidurlah,”tandasnya.

Di mata wanita berkulit putih ini, sosok almarhum orang yang baik hati dan selalu memperhatikan dirinya. ”Saya kenal sama almarhum sudah setahun ini.Dulu,almarhum sempat tugas di Palembang sebentar. Lalu, pindah tugas ke Martapura OKUT sejak 2009.Jadi, kakak selalu main ke Palembang kalau ingin menemui saya,” tuturnya.

Pegawai di salah satu perusahaan permen di kawasan Kenten Laut, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, ini menambahkan, rencananya akhir 2013 ini dia dan almarhum akan menikah.

”Sebenarnya,kami mau menikah sebelum lebaran tahun ini.Tapi, atas kesepakatan kedua orang tua kami, jadi diundur akhir tahun ini,”ujar Devi, yang tinggal di kawasan asrama Ajendam II Sekojo,Palembang.

Sumber : seputar-indonesia.com

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.