Pasang Iklan Berbayar Disini

Pasang Iklan Berbayar Disini

Ratusan Anak di OKU Timur Alami Stunting atau Bertubuh Lebih Pendek dari Anak Seusianya

Ratusan Anak di OKU Timur Alami Stunting atau Bertubuh Lebih Pendek dari Anak Seusianyabaturajaradio.com - Ratusan Anak di kabupaten OKU Timur Alami Stunting atau Bertubuh Lebih Pendek dari Anak Seusianya.

Hal ini terlihat dari kurun waktu tiga tahun terakhir ratusan anak di Kabupaten OKU Timur mengalami Stunting.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten OKU Timur selama tahun 2016 sebanyak 825 anak atau 1,3 persen mengalami stunting, 2017 menurun menjadi 739 anak. Namun tahun 2018 kembali mengalami peningkatan menjadi 760 anak atau 1,2 persen.

Anak bertubuh pendek dari usianya, merupakan gejala-gejala kurang gizi akut, sehingga perlu mendapatkan perhatian.

"Sebenarnya tahun 2018 ini ada penurunan pada kasus anak yang mengalami stunting bukan meningkat, karena tahun 2018 ada penambahan data anak terbaru dari kartu keluarga yang tersinkron di Dinas kependudukan," ungkap Kepala Dinas Kesehatan OKU Timur Zaenal Abidin, SSIT, MM, melalui Kasi Kasi Kesehatan Keluarga (Kesga) & Gizii H. Marzulian, SKM Jumat (25l6/7).

Dalam melakukan penanganan dan pencegahan terhadap stunting terhadap anak, pihaknya telah menyiapkan berbagai aksi penanganan dan pencegahan mulai dari melakukan rencana aksi Daerah intervensi percepatan penurunan stunting di OKU Timur 2019-2020, MoU dengan lintas sektoral OPD terkait serta menerbitkan Perbup Nomor 19 tahun 2019 tentang penanganan dan komitmen penanganan stunting.

"Salah satu penanganan stunting yang kita lakukan dari dulu adalah menyediakan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di setiap Puskesmas, sosialisasi cara penumbuh kembang balita yang sehat serta cara pola makan ibu hamil yang sehat," katanya.

Lebih lanjut Marzulian menjelaskan, Stunting merupakan gangguan pertumbuhan pada anak akibat kekurangan nutrisi dalam waktu lama.

Sehingga anak yang terkena stunting umumnya bertubuh lebih pendek dibanding anak seusianya, serta anak mengalami kekurangan gizi mikro.

"Stunting akan terlihat pada anak setelah usia dua tahun. Dampak anak yang terkena stunting ini kemampuan motorik anak menjadi rendah, mudah terkena penyakit, serta tumbuh kembang anak yang tidak optimal," jelasnya.

(https://palembang.tribunnews.com/2019/07/26/ratusan-anak-di-oku-timur-alami-stunting)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.