Pasang Iklan Berbayar Disini

Pasang Iklan Berbayar Disini

Guru Asal Purwakarta Ini Ubah Sampah Plastik Jadi BBM

Ahmad Sudarna (kaos biru muda) bersama Kadisdik Purwakarta, Purwanto, saat mempraktikan penyulingan sampah plastik menjadi BBM, Kamis (18/7). baturajaradio.com -Ahmad Sudarna atau akrab disapa Darna (40 tahun), guru SDN 1 Karoya, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta, mendapat sorotan banyak pihak.

Guru ini, mampu mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM) dengan cara disuling.

Darna menyeritakan, pada 2012 lalu dirinya prihatin dengan kondisi areal sawah di desanya, Karoya, yang dipenuhi limbah plastik. 

Tanpa malu akan statusnya sebagai guru, Darna turun ke sawah untuk membersihkan hamparan tanaman padi tersebut.

Kemudian, limbah plastik yang dikumpulkannya itu disimpan di samping rumahnya. Darna berpikir, sampah plastik itu bisa diubah menjadi sesuatu yang positif. 

Dirinya ingat akan ilmu yang diperolahnya saat duduk dibangku SMK, soal penyulingan.

Karena itu, sampah plastik tersebut disuling oleh Darna sehingga menghasilkan BBM. Penyulingan yang dilakukan Darna, masih sangat tradisional.

 Bahkan, alat-alat yang digunakannya juga cukup sederhana.

Awalnya, Darna membakar sampah plastik ini hanya dengan menggunakan kaleng kerupuk dari alumunium, atau disebut destilator. Kemudian, supaya plastik itu mencair, dibakarlah kaleng itu dengan serbuk gergaji ataupun kayu bakar.

Setelah, sampah itu melebur, lalu menghasilkan uap. Uapnya ini, disalurkan ke sejumlah pipa karet. Kemudian, dari pipa karet ini ada alat yang dinamakan kondensor.

Kondensor ini, diisi oleh batu es. Sehingga, uap yang memuai ini bisa dingin lalu mencair.

Cairan uap ini, ditampung dan jadilah BBM. Untuk satu kilogram sampah plastik, bisa menghasilkan satu liter BBM hasil penyulingan.

BBM ini, telah diujicobakan ke kendaraan milik Darna. Hasilnya, bagus. Tidak ada dampak yang negatif.

"Bahkan, temuan saya ini telah dilombakan di tingkat provinsi dan jadi juara dua. Lalu, hasil penyulingannya telah diteliti pihak ITB. 

Hasilnya, oktan BBM dari sampah plastik ini mencapai 83 persen atau dibawah oktan bensin," ujar ayah dua anak ini.

Saat ini, Darna sudah memroduksi sampah plastik untuk diubah jadi BBM. Dalam sehari, dia bisa memroduksi 10-20 kilogram sampah plastik. Adapun bahan bakunya, murni sampah plastik yang berwarna bening.

Sedangkan, sampah plastik yang berwarna, itu bisa diubah menjadi produk yang bermanfaat. Salah satunya paving blok. Jadi, sampah plastik ini jangan dibuang di sembarang tempat. Karena, keberadaannya masih punya nilai ekonomis.

"Untuk mencairkan plastik ini, dibutuhkan panas antara 100 sampai 300 derajat celcius," ujarnya.

Saat ini, BBM hasil penyulingan Sudarna sudah banyak yang memesan. Salah satunya, sejumlah pengusaha peternakan ayam di Kecamatan Wanayasa dan pembudidaya ikan di Waduk Jatiluhur. Untuk harganya, sangat murah hanya Rp 5.000 per liter. (https://republika.co.id)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.