Pasang Iklan Berbayar Disini

Pasang Iklan Berbayar Disini

Makanan sehat untuk Bayi yang Sehat Dan Bergizi? Inilah 10 Pilihan Terbaiknya!

Kebiasaan dan Pola Makan Sehatbaturajaradio.com - Tumbuh kembang bayi secara optimal sangat tergantung pada asupan nutrisi yang dia dapatkan melalui makanan sehat untuk bayi. Sejak dari kandungan hingga usia 2 tahun, nutrisi dan gizi bayi perlu menjadi perhatian bagi orang tua si bayi. Para peneliti dunia menyebut 1000 hari pertama kehidupan yang berawal dari masa bayi berada dalam kandungan merupakan masa paling penting bagi bayi untuk mendapatkan asupan nutrisi yang cukup. 

Menurut Nicole Avena, penulis buku What to Eat When You’re Pregnant, asupan nutrisi selama kehamilan dan makanan yang dikonsumsi bayi hingga bayi berusia 2 tahun memiliki dampak jangka panjang bagi kesehatan bayi, perkembangan otak, perilaku, dan kebiasaan makan bayi. Hal apa saja yang mendapat pengaruh dari kecukupan asupan nutrisi bayi dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan? 

1. Perkembangan Otak

Sebagian besar perkembangan otak manusia terjadi pada 1000 Hari Pertama Kehidupannya. Yang paling pesat terjadi ketika trimester terakhir kehamilan dan 2 tahun pertama usianya. Pada fase-fase ini, terjadi perkembangan pada jumlah, kompleksitas dan konektivitas sel otak. 

Pada usia 2 tahun, otak si kecil sudah berkembang hingga 80% otak orang dewasa. Asam folat membantu menutup tabung saraf dengan baik dan zat besi mengantarkan oksigen ke otak. Biar begitu, masalah kekurangan zat besi merupakan masalah kekurangan nutrisi yang paling banyak terjadi. Menurut UNICEF, ada sekitar 293 juta anak usia TK dan 56 juta ibu hamil yang mengalami anemia, dimana sekitar setengah dari kasus anemia tersebut terjadi karena kekurangan zat besi.

2. Kemampuan Akademis Anak

Hal ini masih berhubungan dengan pentingnya nutrisi terhadap perkembangan otak bayi. Bila otak bayi berkembang dengan optimal, maka kemampuan akademis saat dia beranjak dewasa pun akan baik. Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Public Economics, anak yang mendapatkan gizi yang lebih baik akan memiliki prestasi yang lebih baik di sekolah. 

3. Kebiasaan dan Pola Makan Sehat

Tahukah kamu bahwa bayi sudah memiliki indera pengecap sejak dalam kandungan? Indera pengecap ini berguna untuk membedakan rasa. Paparan berbagai macam rasa sudah dimulai sejak bayi berada dalam kandungan dan terus berlanjut hingga saat dia mulai mengonsumsi makanan padat. 

Sebuah penelitian menyatakan bahwa bayi usia 6 - 12 bulan yang lebih sering mengonsumsi sayuran akan lebih menyukai sayuran saat mereka tumbuh dewasa. Sebaliknya, anak yang terlalu banyak mengonsumsi makanan manis akan lebih menyukai makanan yang tinggi gula.

4. Metabolisme Tubuh Anak

Masa 1000 hari pertama kehidupan dianggap sebagai masa penting bagi pertumbuhan sel lemaknya. Menurut Michael I. Goran, profesor dari University of Southern California, pemberian makanan padat yang terlalu dini pada bayi, sebelum usia 4 bulan, akan meningkatkan risiko obesitas pada bayi. 

Selain itu, makanan berkadar gula tinggi yang dikonsumsi ibu hamil dan ibu menyusui akan diteruskan pada bayi dan mengganggu tumbuh kembang bayi serta menimbulkan risiko obesitas.

5. Mengurangi Angka Kematian Ibu dan Bayi

Asupan nutrisi yang cukup selama kehamilan tidak hanya penting bagi bayi, tapi juga bagi ibu hamil. Kecukupan nutrisi selama kehamilan menurunkan risiko kematian ibu saat melahirkan. Selain itu, nutrisi yang cukup bagi ibu menyusui dan asupan ASI pada bayi hingga bayi berusia 6 bulan membantu menjaga kesehatan dan nyawa bayi.
 
Karena itulah, asupan nutrisi yang cukup dari makanan bergizi sangat penting bagi ibu hamil dan bayi. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi selama kehamilan, pada trimester pertama, ibu hamil membutuhkan tambahan asupan harian protein 20 gram, karbohidrat 25 gram, lemak 6 gram, dan 180 kcal kalori. Sedangkan, pada trimester kedua dan ketiga kehamilan, ibu hamil membutuhkan tambahan asupan harian protein sebesar 20 gram, karbohidrat 40 gram, lemak 10 gram, dan 300 kcal kalori.

Bahan Makanan Sehat Untuk Bayi 

Asupan nutrisi bayi usia di bawah 6 bulan masih bergantung pada ASI, sehingga ibu menyusui juga harus memperhatikan makanan sehat yang dikonsumsi untuk menjaga kuantitas dan kualitas ASI. Tapi, bagaimana bila anak sudah mencapai usia 6 bulan dan mulai mengonsumsi makanan padat? Berikut ini adalah beberapa bahan makanan kaya nutrisi yang sangat baik diberikan sebagai MPASI untuk bayi.

1. Alpukat

Alpukat kaya lemak tak jenuh yang sehat dan sangat baik bagi pertumbuhan otak. Komposisi lemak sehat dalam alpukat mirip dengan komposisi lemak dalam ASI. Cara menyiapkan alpukat untuk makanan bayi juga sangat mudah. Kamu hanya perlu menghaluskan alpukat matang dan mencampurkannya dengan sedikit ASI atau susu formula bayi untuk mendapatkan konsistensi yang halus dan mudah ditelan oleh bayi.

2. Ubi Jalar

Ubi jalar kaya beta karoten yang diubah tubuh menjadi vitamin A, vitamin yang sangat penting untuk penglihatan dan pertumbuhan bayi, dan melindungi bayi dari infeksi. Selain itu, ubi jalar juga kaya vitamin C dan berbagai mineral seperti zat besi yang penting bagi perkembangan otak bayi. Seperti alpukat, ubi jalar yang telah matang juga hanya perlu dihaluskan hingga cukup lembut untuk ditelan bayi.

3. Pisang

Selain sebagai sumber potasium yang baik, pisang juga kaya vitamin B6, vitamin C, kalsium, dan zat besi. Jenis pisang yang bisa diberikan untuk bayi di antaranya adalah pisang susu, pisang ambon, dan pisang emas. Tentu saja, pisang yang diberikan pada bayi harus sudah matang. Untuk menyajikan pisang pada si kecil, kamu bisa mengerok pisang dengan sendok atau menghaluskan potongan pisang dengan blender.

4. Brokoli

Sayuran ini kaya serat, folat, dan kalsium. Rasa brokoli memang cukup kuat, tapi memperkenalkan brokoli pada bayi sejak dini akan membantu memperkenalkan bayi pada cita rasa baru dan menumbuhkan rasa suka bayi akan sayuran. Untuk menyajikan brokoli pada si kecil, kukus brokoli hingga empuk dan potong dengan ukuran yang cukup kecil agar aman dikonsumsi bayi.

5. Daging

Daging ayam, sapi, atau domba kaya protein, zat besi, vitamin B6, seng, niacin, dan riboflavin. Tapi, mengingat daging termasuk sulit dikunyah, sebaiknya daging baru diberikan setelah bayi berusia 7-10 bulan ke atas. Kamu bisa menyajikan daging dalam sup atau sajian lain yang memudahkan si kecil menikmati daging.

6. Labu kuning

Labu kuning kaya beta karoten, sehingga sangat baik untuk menjaga kesehatan penglihatan bayi. Selain itu, labu kuning juga kaya vitamin C. Sebelum disajikan pada bayi, labu kuning bisa diolah dengan cara dipanggang atau dikukus, lalu dihaluskan hingga mudah ditelan bayi.

7. Bayam

Dengan kandungan zat besi dan folatnya yang tinggi, bayam merupakan salah satu sayuran yang sangat baik disajikan untuk bayi. Bayam bisa disajikan pada bayi setelah dikukus dan diblender hingga halus.

8. Apel

Apel mengandung vitamin A, vitamin C, kalsium, fosfor, kalium, dan magnesium yang sangat baik untuk bayi. Kukus apel yang telah dipotong kecil-kecil selama sekitar 3 menit. Setelah itu, haluskan apel dengan garpu atau blender. Buah kaya nutrisi ini bisa diberikan pada bayi berusia 6 bulan ke atas.

9. Pepaya

Pepaya sangat baik untuk pencernaan bayi karena kandungan serat dan enzim papain yang terkandung di dalamnya. Selain itu, pepaya juga kaya vitamin A, vitamin C, vitamin E, dan folat. Sebelum disajikan pada bayi, pepaya cukup dibersihkan dan dihaluskan hingga lembut.

10. Blueberry

Blueberry kaya anthocyanin yang sangat penting untuk perkembangan otak, kesehatan mata dan saluran kemih bayi. Untuk menyiapkan blueberry untuk bayi, masak blueberry dengan sedikit air di dalam microwave selama sekitar 30 detik. Setelah itu, haluskan blueberry dan dinginkan.
 
Kandungan nutrisi dalam bahan makanan bukan jadi satu-satunya hal yang harus diperhatikan saat menyiapkan MPASI untuk bayi. Kebersihan bahan makanan tentu juga harus diperhatikan. Pastikan bahan makanan yang Lemonizen siapkan telah dicuci dan diolah dengan baik.

Makanan yang Tidak Boleh Diberikan Pada Bayi

Selain mengetahui bahan makanan kaya nutrisi yang baik untuk bayi, kamu juga harus mengetahui beberapa bahan makanan yang tidak boleh diberikan pada bayi. Beberapa bahan makanan yang tidak boleh diberikan pada bayi di bawah usia 1 tahun, antara lain:

1. Madu

Bayi di bawah usia 1 tahun tidak boleh mengonsumsi madu karena bahan makanan ini dapat menyebabkan botulisme pada bayi, yaitu semacam masalah kekakuan otot yang bisa berakibat fatal. Hal ini terjadi karena perut bayi tidak bisa mencerna spora botulisme yang bisa terdapat pada madu.

2. Susu Sapi

Bayi tidak bisa mencerna susu sapi. Untuk itu, bayi tidak boleh mengonsumsi susu sapi sebelum dia berusia 1 tahun. Hanya ASI atau susu formula khusus untuk bayi yang boleh diberikan pada bayi yang belum berusia 1 tahun.

3. Kacang-Kacangan

Kacang-kacangan seperti kacang tanah, mede, dan jenis kacang lainnya berisiko menyebabkan masalah tersedak pada bayi dan alergi kacang pada bayi. Karena itu, bayi yang belum berusia 1 tahun sebaiknya tidak mengonsumsi kacang-kacangan.

4. Makanan Mentah

Makanan mentah bisa mengandung bakteri salmonella yang menyebabkan masalah gastroenteritis pada bayi, sehingga bayi mengalami muntah, diare, demam, dan masalah lainnya. Karena itu, jangan memberikan daging, telur, ikan, atau makanan mentah lain pada bayi, ya.
 
Selain bahan makanan di atas, makanan sehat untuk bayi juga sebaiknya tidak menggunakan garam dan gula. Ginjal bayi belum bisa mengolah kelebihan garam, sedangkan gula berlebih akan meningkatkan risiko obesitas anak. Bahan-bahan segar kaya nutrisi saja sudah cukup untuk menjadi sajian sehat untuk bayi.

(https://www.lemonilo.com/blog/mpasi-bayi-yang-sehat-dan-bergizi-)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.