Pasang Iklan Berbayar Disini

Pasang Iklan Berbayar Disini

Belajar Lewat Youtube, Petani Modern Hasilkan Butternuts Squash Perdana Di Sumsel

Belajar Lewat Youtube, Petani Modern Hasilkan Butternuts Squash Perdana Di Sumselbaturajaradio.com -Usia yang telah lanjut, tidak menyurutkan petani yang telah berumur Sugeng (50) Desa Sukajaya Kecamatan Buay Rawan OKU Selatan, belajar bertani dengan memanfaatkan media Youtube.

Melalui jaringan internet dengan mencari ilmu pengetahuan di youtube petani modern tersebut mampu kembangkan tanaman langka berasal dari Belanda 'Butternut Squash' atau dikenal Labu Belanda

" Kalau belajar mandiri mas. Belajar dari Internet lewat video youtube kata Dia," kata Sugeng, di bincangi Sripoku.com Minggu (16/6/2019).

Hasil belajar tersebut, dalam waktu dekat, tanaman yang dibudiyakannya di lahan kurang dari 1/4 hektare akan segera memasuki masa panen.

Bahkan karena masih langka panen pertama labu madu ini telah banyak dipesan, termasuk salah satu pusat perbelajaan atau supermarket di luar Kabupaten/Kota.

"Panen mungkin sekitar awal bulan depan. Namun untuk panen pertama ini sudah banyak yang pesan, walaupun masih sedikit panennya," katanya.

Dikatakan Sugeng, ketertarikanya menggeluti budidaya tanaman labu import jenis Butternut Squash labu dari Negara Belanda ini berawal dari informasi saudaranya, yang kemudian ia pelajari lewat video youtube.

Kemudian harga yang menjanjikan alasan Sugeng (50) membudidayakan labu ini berwarna madu ini, karena masih langka dan belum ada di Provinsi Sumatera Selatan.

Satu ekornya dengan dari 500 gram hingga 1.5 gram dengan harga diatas Rp 20 ribu dan memasuki musim panen setelah 90 hari.

"Dari informasi pasar, saat ini harganya Rp 25- 35 ribu perkilonya,"kata Dia, di bincangi Sripoku.com

Di Negera Indonesia Labu Belanda ini telah dibudidayakan dibeberapa tempat, namun untuk di Sumsel baru di lakukan di OKU Selatan.

Buah Labu Butternut Squash dari segi bentuk tidak jauh berbeda dengan labu pada umumunya, akan tetapi buah ini menyerupai bentuk kacang tanah dan berwarna kuning kecoklatan.(https://palembang.tribunnews.com)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.