Pasang Iklan Berbayar Disini

Pasang Iklan Berbayar Disini

Enam Nama Ramaikan Bursa Ketua KONI Sumsel

baturajaradio.com -Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mulai mempersiapkan Musyawarah Olahraga Provinsi Luar Biasa (Musorprovlub) dalam rangka pergantian ketua umum serta jajaran pengurus harian.

Hal ini membuat bursa kandidat ketua umum KONI Provinsi Sumsel mulai bermunculan. Beberapa tokoh olahraga di Bumi Sriwijaya digadang-gadang layak menjadi pengganti H Alex Noerdin.

Diantaranya mantan gubernur Sumsel dan ketua umum KONI Sumsel H Syahrial Oesman, Direktur Utama PT Sriwijaya Optimis Mandiri atau pengelola Sriwijaya FC H Asfan Fikri Sanaf, Staf Khusus Gubernur Bidang Olahraga Irwansyah, ketua pengprov Persatuan Angkat Besi/Berat dan Binaraga Seluruh Indonesia (PABBSI) Sumsel H Hendri Zainuddin, mantan sekretaris daerah provinsi Sumsel Drs H Musyrif Suwandi, dan terakhir mantan ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) PSSI Sumsel, H Much Baryadi.

Apriza Yuanda sekretaris Pengurus Provinsi Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Sumsel menilai nama-nama diatas cukup kompeten untuk menjadi ketua umum hasil musyawarah olahraga provinsi luar biasa (Musorprovlub) KONI Sumsel habis lebaran idul fitri nanti.

"Harapan kami pimpinan ini yang benar-benar gila olahraga. Bukan hanya mau, kalau mau saya kira banyak yang bersedia jadi ketua umum KONI. Tapi kalau sudah mencintai mereka akan bekerja dengan hati," terang Eja, sapaan akrabnya, Kamis (15/5).

Di tempat terpisah, Pengamat Olahraga Sumatera Selatan Kurnati Abdullah saat dihubungi mengatakan, jika untuk menjadi ketua KONI Sumsel sebaiknya tokoh yang punya akses dengan Gubernur Sumatera Selatan H Herman Deru. 

"Itu karena berbicara ke pengurusan KONI Sumsel, olahraga, atlet serta prestasi berkaitan dengan anggaran,"ucapnya.

KONI dalam melakukan pembinaan atlet, membutuhkan dana dari APBD Sumsel. Untuk itulah, dibutuhkan sosok yang punya akses dengan Gubernur atau bahkan DPRD Sumsel. 

Apalagi, pada tahun 2020 ada PON di Papua. Sementara pada tahun ini, ada Porwil dan Porprov yang tentunya juga membutuhkan dana yang tidak sedikit. 

"Ketua KONI Sumsel juga sebaiknya jangan dari pengurus partai politik, " ucapnya. 
Ketua KONI Sumsel kedepan sebaiknya orang yang mengerti dan benar-benar menyukai olahraga dan bisa konsentrasi untuk prestasi atlet Sumsel. 

"Bila ada yang sosok dari pengprov cabor itu jauh lebih baik. Tapi harus punya akses ke gubernur tentunya," katanya. 

Masih kata pria yang juga menjabat Ketua DKP PWI Sumsel ini, dia sendiri sebenarnya mendukung jika Ketua KONI Sumsel nanti di jabat Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya. 

"Pastinya tidak kesulitan dengan anggaran. Bapak Mawardi juga suka olahraga, dengan pernah menjadi Ketua Umum Pengda PBSI Sumsel yang mencapai prestasi tertinggi sepanjang sejarah bulutangkis Sumsel, yaitu pada Porwil 2011 di Batam yang menjadi juara umum bulutangkis merebut 3 medali emas," jelasnya. 

Tapi, hal ini bakal berbenturan dengan UU No.3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional Pasal 40 pejabat dijelaskan bahwa pejabat publik tidak boleh duduk di kepengurusan KONI.

"Tapi, daerah lain banyak yang melangar juga. Jadi sebenarnya bapak Mawardi bagus juga, tapi berbenturan undang undang undang, jadi sulit juga, " ucapnya. 

Dihubungi terpisah H Much Baryadi mantan ketua PSSI Sumsel mengaku bersedia menduduki kursi KONI Sumsel 1. 

"Koni adalah salah satu yang membuat wilayah menjadi maju. Kalau KONI-nya mengarap atlet, altetnya muncul akan maju," terang Baryadi.

Pria yang juga ketua Pujasuma Sumsel ini mengaku jika terpilih akan lebih memaksimalkan potensi lokal. "Seandainya terpilih saya tidak ingin membeli atlet dari luar," tukas dia. 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.