Pasang Iklan Berbayar Disini

Pasang Iklan Berbayar Disini

KKP Perlu Pastikan Keamanan Pangan Konsumen Ikan

baturajaradio.com -Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) perlu memastikan keamanan pangan bagi konsumen ikan di Tanah Air, agar peristiwa seperti kasus cacing dalam ikan kalengan tidak terjadi lagi pada masa mendatang. "KKP perlu menggerakkan semua mesin birokrasinya untuk menghindarkan ikan dan produk perikanan dalam negeri dari pelbagai jenis ancaman," kata Direktur Eksekutif Pusat Kajian Maritim untuk Kemanusiaan Abdul Halim di Jakarta, Selasa (17/4).


Menurut Abdul Halim, KKP perlu memastikan keamanan pangan. Hal itu mengingat masih maraknya peredaran produk ikan kalengan yang datang dari sejumlah negara seperti dari Cina.

Ia juga mengingatkan peran KKP untuk dapat mengoptimalisasi kinerja dunia usaha perikanan domestik agar tidak perlu lagi ada impor ikan dalam jumlah yang besar untuk produk ikan kalengan. "Hal ini semestinya tidak perlu terjadi apabila dunia usaha perikanan beraktivitas sebagaimana mestinya dengan tetap menjalankan prinsip-prinsip usaha yang berkelanjutan dan bertanggung jawab," ucapnya.

Sebelumnya, KKP telah meluncurkan Bulan Bakti Karantina dan Mutu 2018 dengan tema "Gerakan Masyarakat Sadar Mutu dan Karantina" untuk meningkatkan kesadaran keamanan produk perikanan nasional. "Bulan Bakti Karantina dan Mutu adalah bentuk 'public awareness' BKIPM dalam rangka meningkatkan pemahaman dan partisipasi masyarakat terhadap penyelenggaraan fungsi perkarantinaan, pengendalian mutu, dan keamanan hasil perikanan, serta keamanan hayati ikan," kata Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM), Rina.

Rina memaparkan, Bulan Bakti Karantina dan Mutu 2018 dilaksanakan serentak di Pusat BKIPM dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) KIPM seluruh Indonesia, mulai 3 April hingga awal Mei 2018. Menurut Rina, kegiatan karantina merupakan upaya penanganan illegal, unreported, and unregulated (IUU) fishing, khususnya pada bagian unreported, yaitu kegiatan yang tak dilaporkan.

"Upaya ini merupakan perwujudan dari prinsip start thinking about sustainability (mulai berpikir tentang keberlanjutan) sumber daya kelautan dan perikanan Indonesia," ucapnya dan menambahkan, dengan pemahaman yang tepat, ragam potensi sumber daya perikanan dapat dimanfaatkan secara optimal sesuai karakteristik setiap wilayah.

Oleh karena itu, Rina berharap, semua pihak dapat berperan aktif dalam menjaga kesehatan ikan, mutu, dan keamanan hasil perikanan, serta keberlanjutan sumber daya ikan. Hal tersebut, lanjutnya, karena jika semua lapisan masyarakat ikut berpartisipasi aktif dalam karantina dan penjagaan mutu, dia berharap produk perikanan Indonesia dapat diterima dunia serta maraknya kasus ikan berformalin, penyelundupan dan peredaran jenis ikan yang dilarang dan dibatasi perdagangannya dapat ditanggulangi dengan baik. (http://www.republika.co.id)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.