Pasang Iklan Berbayar Disini

Pasang Iklan Berbayar Disini

Cegah Radikalisme dan Hoax, Polisi Magelang Giatkan Cyber Patrol


Baturaja Radio.com - Polres Magelang membentuk pasukan siber (cyber troop) untuk mencegah penyebaran paham radikal dan hoax terkait isu SARA di media sosial (medsos). Mereka rutin patroli untuk mendeteksi penyebaran ujaran kebencian maupun paham radikal.

"Radikalisme yang berseliweran di dunia maya di medsos kami antisipasi di antaranya ada tim cyber troop. (Mereka) melakukan cyber patrol untuk mencari akun-akun yang mengeluarkan ujaran kebencian atau hal-hal yang berbau paham radikal intoleransi," kata Kapolres Magelang AKBP Hari Purnomo di Jl. Mayjend Bambang Sugeng Nomor 1, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (28/3/2018).

Hari mengatakan jika tim cyber troop menemukan akun atau orang yang mencurigakan terkait paham radikalisme ataupun hoax, pihaknya akan langsung berkoordinasi dengan Polda Jawa Tengah untuk menindaklanjuti.


"Setelah kedapatan, kita lakukan pendalaman dan sebagainya. Kita koordinasi dengan Polda atau Mabes Polri untuk melakukan langkah-langkah berikutnya," jelas dia.


Namun, tak hanya melakukan patroli siber. Polres Magelang juga rutin bertemu dengan para netizen di Magelang yang punya banyak followersuntuk sama-sama tak menyebarkan hoax ataupun hate speech.



"Mereka aktif menyuarakan khususnya masalah antipaham radikal. Itu kita lakukan pendekatan rutin dan membahas hal-hal paham radikal dan upaya-upaya apa yang kita lakukan di media sosial," ucap Hari.

Hari menambahkan, anggotanya juga menyambangi masyarakat langsung dengan program 'Keluruyan Kamtibmas'. Kepolisian bersama tokoh masyarakat dan tokoh agama berupaya mencegah paham radikal masuk ke Magelang.



"Terkait upaya kontraradikal melakukan upaya langkah-langkah antisipasi, Polres dibantu MUI dan para tokoh agama melakukan kegiatan yaitu keluyuran Kamtibmas," tuturnya.

Keluyuran Kamtibmas ini adalah berkeliling ke tempat-tempat ibadah seperti masjid, gereja, dan vihara untuk mencegah paham radikal.

"Keluyuran ini konsepnya kita menyentuh di tempat ibadah baik itu masjid ataupun gereja dan vihara. Kita lakukan pendekatan melalui pesan-pesan Kamtibmas dan kemudian saya berikan nomor handphone kepada mereka sehingga intensitas komunikasi antara kami para pengurus itu selalu dilakukan," ucap Hari. (news.detik)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.